www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Guna menyiapkan para atlet dan pelatih menyambut kompetisi regional, nasional bahkan internasional, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bersama Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Jawa Timur menyelenggarakan Coaching Clinic yang dihadiri pelatih dari Negeri Jiran, Malaysia dan puluhan peserta dari berbagai daerah; Jawa Barat hingga Sulawesi Barat.
Pelatih yang dimaksud yaitu Zanilisa Bin Mohamed, eks head coach cabang olahraga (cabor) Petanque Malaysia yang memberikan pelatihan dari 11-13 Juli 2022 di Gedung Pascasarjana UNESA, Kampus Lidah Wetan, Surabaya.
Prof. Nurhasan, M.Kes., Rektor UNESA memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurutnya, untuk mencetak prestasi di kancah nasional, atlet Jatim harus diberikan treatment khusus secara berkala. Pun begitu juga dengan para pelatihnya. Pola pembinaan atlet harus memiliki skema yang diatur sedemikian rupa serta memiliki tujuan jangka pendek, menengah hingga jangka panjang.
www.unesa.ac.id
“Untuk jangka pendek tujuan kita apa, tentu menjuarai banyak kompetisi lokal atau regional. Dari situ, potensi atlet dan pelatih dipetakan. Kemudian atlet berbakat diberikan pembinaan khusus, diberikan target khusus yang akhirnya atlet bisa diandalkan di kancah internasional,” ujar Cak Hasan.
Bagi beliau, kompetisi tingkat lokal itu penting dilakukan. Selain sebagai ajang pembuktian talenta yang dimiliki para atlet, juga sebagai sarana pembiasaan dalam menaklukan berbagai tantangan, memahami atmosfer hingga menjiwai kompetisi petanque. “Perlombaan yang akan dihadapi akan menjadi pembuktian bagaimana kualitas seorang atlet dan pelatihnya,” ucapnya.
Abdul Hafidz, S.Pd., M.Pd. selaku ketua panitia mengatakan, coaching clinic tujuannya untuk pembentukan atlet-atlet Jawa Timur untuk berlaga di kejuaraan atau olimpiade masa mendatang. Dengan mengundang pelatih dari luar, UNESA dan FOPI berharap para atlet dapat beraksi dengan lebih baik dan siap tanding. “Sebentar lagi akan berdatangan event-event perlombaan yang di dalamnya menandingkan petanque. SEA Games yang akan mendatang akan memasukkan 11 nomor petanque. Karena itu perlu kesiapan yang ekstra, terlebih Jawa Timur,” tandasnya.
Dia menambahkan, para pejuang medali berhak mendapat pelatihan-pelatihan yang layak dan berkualitas. Dengan mengundang pelatih dari luar negeri menurutnya mampu memberikan bekal yang cukup untuk atlet dalam menyiapkan diri sebelum berlaga di kompetisi bergengsi tersebut.
www.unesa.ac.id
”Pelatih yang hebat adalah pelatih yang diakui orang lain dan termasuk pencapaiannya. Bila pelatih tidak memiliki ilmu yang banyak, maka tidak bisa membawa atlet menuju podium juara. Atlet berbakat dan pelatih yang berkelas yang didukung pola pendidikan yang pas kita optimis lah bisa menargetkan banyak medali dan prestasi,” paparnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Amalia
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: