www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Setiap orang punya pertimbangan dalam memilih jenis pakaian yang mereka gunakan. Berdasarkan survey yang dilakukan Populix berjudul “Indonesia in 2022: Looking at Fashion Trends & Economy Revival”, kenyamanan menjadi pertimbangan utama dalam tren fesyen 2022.
Mengenai hal itu, Imami Arum Tri Rahayu, Dosen Pendidikan Tata Busana UNESA turut berkomentar. Menurutnya, pandemi Covid-19 menjadi salah satu yang berpengaruh dalam perkembangan tren fasyen belakangan ini. Kebijakan belajar dan bekerja dari rumah yang memaksa sebagian besar aktivitas dilakukan di rumah membuat fesyen day wear banyak digandrungi berbagai kalangan.
Pakaian jenis itu dianggap lebih longgar dan nyaman di badan, serta mudah menyerap keringat. “Karena itulah, pakaian jenis ini (day wear, red) dapat digunakan baik di rumah maupun luar rumah,” ujarnya.
Tren fesyen tersebut, juga masih menjadi pilihan meski sudah era new normal dan aktivitas bertahap dilakukan di luar rumah.
Dia menambahkan, tren dunia saat ini lebih mengarah pada spring summer bisa berupa mini skirt atau rok mini yang dipadukan dengan atasan blazer, jaket, atau jas. Begitu juga baju inspirasi yang berbahan rajut juga dengan perpaduan yang serupa.
“Warnanya kromatik, warna terang seperti hijau, oranye. Renda-renda yang memberikan efek feminim juga sedang tren tahun ini,” terangnya.
Selain itu, fesyen 2022 juga akan banyak bertema ‘natural’. Selain itu juga semakin berkembang tren busana ramah lingkungan dengan prinsip reuse, reduce dan recycle (3R). Itu juga berkaitan dengan upaya mencegah sikap konsumtif masyarakat dengan cara memadu padankan jenis pakaian yang ada.
“Kalau bicara tren ada tim forcasting Indonesia, tema 2022 adalah eksplorasi. Memadukan dunia-dunia baru, padu padan modern dengan alam. Misal warna alam dengan motif digital seperti tiga dimensi, abstrak, hologram, blur,” paparnya. [Humas UNESA]
sumber foto : Tim tata busana Unesa
Share It On: