Tentu Anda masih ingat dengan prestasi anak bangsa yang mengharumkan nama Unesa di ajang bergengsi nasional pertengahan tahun lalu dalam Kontes Robot Nasional di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta kategori Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) divisi Expert Battle. Selasa (2/2) Ditjen Dikti memastikan keberangkatan robot Dewo Unesa ke Amerika untuk berkompetisi dengan robot-robot cerdas tingkat internasional di Trinity College Hartford, Connecticut, Amerika pada 10-11 April 2010 mendatang. Kepastian itu terlihat dari diundangnya tim robot Dewo dan Pembantu Rektor III Unesa pada technical meeting di Jakarta. Tidak ada keberhasilan dan kesuksesan yang lepas dari campur tangan Tuhan. Menyatukan teknologi dan religi, itulah konsep utama yang mereka terapkan. Konsep itu telah menumbuhkan motivasi dalam diri mereka, mengumpulkan segenap tenaga, waktu, dan pikiran untuk menggenggam kemenangan berikutnya di negeri paman Sam. Rencananya lima orang dari dua puluh anggota tim robot Unesa yang akan diterbangkan ke Amerika, yakni Samsul Huda, Januar Arief, M. Khamim Munir, Mustikadewi Prihastuti, dan Della Sagita Husada. Guna mendukung kinerja tim robot Unesa, bantuan finansial telah digulirkan. Total bantuan yang diberikan universitas sebesar 300 juta. Dana ini sudah turun 100% dan sebagian telah dimanfaatkan guna pembelian bahan utama pembuatan robot baru dan keperluan alat-alat robot lainnya, seperti peralatan dan material termasuk sensor, motor servo dan vexta. Sementara itu, pihak universitas juga telah menyediakan laboratorium baru sebagai tempat pembuatan robot yang sebelumnya dikerjakan di laboratorium mekatronika jurusan Teknis Mesin. Ini salah satu bentuk dukungan lainnya agar robot yang dihasilkan labih sempurna. Dengan adanya laboratorium ini, diharapkan kerja tim robot bisa maksimal, meski sebenarnya masih terkendala ruangan untuk melakukan trial. Saat ini, kesiapan teknis tim robot telah mencapai skala persiapan 60%, hal itu dikarenakan masih menunggu material yang inden di Singapura. Target penyelesaian robot diharapkan sudah terpenuhi pada 12 Februari 2010, karena pada Maret, video baru robot sudah bisa dikirim ke Dikti, papar salah satu Pembina tim robot, Agung Prijo Budijono saat ditemui di ruang kerjanya.. Tidak hanya tekun dalam meracik alat-alat robot yang kecil nan rumit tersebut, kesiapan rohani mereka pun ternyata tidak kalah pentingnya. Mereka mengaku dan meyakini bahwa recharge rohani sangat penting yang menjadi dasar dari segala keberhasilan. Selain berkompetisi dalam ajang KRCI, seperti sebelumnya, tahun ini tim robot Unesa juga membuat robot untuk berlaga pada kategori Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) dengan konsep tari pendet dari Bali yang merupakan ikon besar Indonesia ke kancah Internasional. Selain kategori Expert Battle, nantinya tim robot juga akan menyertakan robot beroda dan berkaki. Untuk itu, telah dilakukan penambahan jumlah personil tim anggota robot yang baru. Ketua Laboratorium Mekatronika Jurusan Teknik Mesin juga mengatakan bahwa nama-nama robot baru pun sudah disiapkan. Tidak hanya sekedar nama namun penamaan ini sungguh filosofis. Untuk robot beroda dikancah nasional mereka menamainya B-Mo, sedangkan Barca adalah andalan mereka setelah Dewo. Nama ini sebenarnya berarti Berkah. Sengaja dinamakan demikian karena menyesuaikan dengan logat orang-orang barat dan memudahkan para suporter untuk berteriak Barca!!! Barca!!! yang secara tidak langsung mereka turut mendoakan kami untuk memohon berkah kepada Tuhan. Sementara Gen IT (baca genit) khusus mereka dedikasikan agar tetap tampil menawan dan memiliki estetika yang tinggi. Yang terakhir adalah Welling, yang berarti peringatan. Artinya bahwa kita sesungguhnya sedang dalam peringatan Tuhan. Lebih sulit memulai suatu langkah dari pujian daripada cacian, jika kita tidak cermat, maka kita akan kalah, paparnya menegaskan. Humas