www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengadakan Sarasehan Ilmu Keolahragaan bertajuk Sepak Bola Damai yang dihadiri para pakar, praktisi, organisasi, federasi olahraga hingga suporter di Auditorium Lantai 11 Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Selasa, 18 Oktober 2022.
Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali. Menpora mengatakan bahwa ini merupakan kegiatan pertama yang diselenggarakan perguruan tinggi pasca-tragedi Kanjuruhan yang memakan banyak korban jiwa itu.
“Saya apresiasi dan dengan kegiatan ini tentu untuk meluruskan berbagai informasi yang berseliweran di luar sana termasuk menjawab pro-kontra kejadian Kanjuruhan untuk memperbaiki sepak bola nasional,” ujarnya.
www.unesa.ac.id
Komitmen Bersama
Zainudin Amali menyampaikan, 75 persen penduduk Indonesia menyukai sepak bola. Bahkan dalam kasus Kanjuruhan tidak hanya pria yang menjadi korban, tetapi juga ibu-ibu datang dengan suaminya dan bawa anaknya yang masih balita. Ini fenomena yang harus dikaji bersama termasuk dalam sarasehan ini.
Data yang didapatkan, jumlah pencinta sepak bola tanah air lebih dari 10 negara Eropa. Maka, berbagai kepentingan bercampur baur di dalamnya. Mulai dari kepentingan bisnis, politik, popularitas dan sebagainya.
Dengan demikian sepak bola perlu diatur supaya menjadi olahraga yang enak ditonton sehingga ujungnya adalah prestasi. Ukuran akhir dari sepak bola suatu negara adalah prestasi tim nasionalnya.
Hal lain yang tidak bisa dilupakan dalam sepak bola adalah suporter. Itulah sebabnya pemerintah dan DPR memasukan pasal 54 dan 55 dalam UU No 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan yang mengatur suporter secara umum agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ke depannya.
Tragedi Kanjuruhan, kata Menpora, memberikan pelajaran bagi semua pihak. Harus disadari bahwa masih ada kekurangan-kekurangan dalam sepak bola Indonesia. Itulah yang segera dicarikan bersama jalan keluarnya, salah satunya lewat sarasehan ini.
Satu sisi, pemerintah melakukan sejumlah perbaikan dan pembenahan, tetapi di sisi lain juga perlu langkah edukasi para pemain dan suporter. Agar tidak ada lagi narasi atau suara negatif baik lewat lagu maupun yel-yel.
Zainudin Amali berharap banyak dari sarasehan ini lahir berbagai rumusan dan usulan terbaik untuk membangun sepak bola tanah air. "Ini komitmen bersama dan mudahan ada rekomendasi terbaik sebagai dasar bagi pemerintah dalam mengambil keputusan memperbaiki sepak bola Indonesia," tutupnya.
www.unesa.ac.id
Rekomendasi dan Harapan
Rektor UNESA Prof Nurhasan, M.Kes. menyampaikan bahwa ada beberapa masukan dari sejumlah pakar dalam sarasehan ini yaitu dari suporter ingin diatur dalam regulasi yang lebih rinci agar suporter didata dan diatur hak dan kewajibannya sampai ke ranah edukasi di akar rumput.
Kemudian juga masukan perlunya literasi fisik untuk menguatkan pondasi penting dalam dunia persepakbolaan Indonesia yaitu friendship, respect dan excellent. Lalu kemudian perlu adanya edukasi dan pendidikan karakter yang sifatnya holistik. Masukan penting juga dari sosiolog yaitu pentingnya pemahaman yang utuh terhadap tujuan olahraga dan perlunya sistem manajemen yang terintegrasi.
‘Kami berharap ini bisa membantu pemerintah atau federasi sepak bola dalam merumuskan solusi terbaik untuk membangun sepak bola tanah air yang lebih baik, berkualitas dan bermartabat. Paling penting lagi bagaimana olahraga ini menjadi alat pemersatu dalam mendorong kemajuan bangsa dan negara,” tutup Cak Hasan.
Sarasehan Ilmu Keolahragaan ini menghadirkan sejumlah pihak. Ada Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd., dari Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori), Ahmad Riyadh Ketua PSSI Jatim, Dr. Imam B Prasodjo selaku Sosiolog, Tokoh Pendidikan Karakter Prof Muchlas Samani dan Koordinator Suporter, Ignatius Indro. Para pembicara tersebut ditemani Isa Ansori sebagai moderator.
Selain itu juga dihadiri Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil dan jajarannya, Dispora Jatim, jajaran TNI dan Polri, dosen dan praktisi olahraga, mahasiswa dan sejumlah pihak lainnya. Hasil dari sarasehan tersebut menjadi rekomendasi untuk disampaikan kepada pemerintah dan PSSI sebagai salah satu acuan dalam merumuskan langkah membangun sepak bola tanah air yang sportif dan berprestasi. [HUMAS UNESA]
Tim Penulis: Hasna/BSR/ZAM
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: