Pimpinan Fisipol UNESA paparkan berbagai inovasi layanan ramah kelompok rentan kepada para tim visitasi dari Kementerian PAN RB dan Kemendikbudristek.
Unesa.ac.id, SURABAYA—Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) bersama Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Kemendikbudristek melaksanakan verifikasi lapangan terkait Pembinaan Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan Tahun 2024 di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), pada Senin, 17 September 2024.
Acara yang berlangsung di Gedung I8 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UNESA ini dihadiri perwakilan KemenPAN RB, yaitu Mulyanah selaku analis sumber daya manusia aparatur madya dan Nanang Khoiruddin, analis kebijakan ahli pertama. Dari Kemendikbudristek hadir Zulfahmi, penelaah teknis kebijakan, dan M. Armansyah, analis organisasi. Selain itu, Gina dari Biro Ortala juga turut hadir sebagai penelaah teknis kebijakan.
Dari pihak internal UNESA, turut hadir Wakil Rektor II Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya dan Usaha, Bachtiar Syaiful Bachri; Dekan Fisipol, Wiwik Sri Utami, dan Wakil Dekan Fisipol, Harmanto, serta beberapa jajaran lain terkait.
Dalam sambutannya, Mulyanah menjelaskan bahwa tujuan utama dari verifikasi ini adalah untuk berdiskusi lebih lanjut serta melihat secara langsung bukti dukung yang telah disampaikan. Ia menekankan pentingnya meninjau tindak lanjut rencana aksi yang telah disusun agar rekomendasi yang diberikan lebih tepat. “Kami berharap UNESA bisa menjadi role model pendidikan dan pelayanan publik inklusif bagi institusi lain," ujarnya.
Wakil Rektor Bidang II UNESA menyampaikan komitmen kampus ‘Rumah Para Juara’ untuk terus meningkatkan kualitas layanan kelompok rentan, tidak hanya di Fisipol, tetapi juga di fakultas lainnya.
Wakil Rektor II, Bachtiar Syaiful Bachri, menegaskan komitmen UNESA dalam meningkatkan layanan publik untuk kelompok rentan dan disabilitas. "Kami terus berbenah mengikuti dinamika di lapangan. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memperoleh masukan untuk mengembangkan sistem digitalisasi layanan publik, terutama bagi kelompok rentan," ucapnya.
Fisipol telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk memastikan kenyamanan dan aksesibilitas bagi kelompok rentan, termasuk disabilitas. Beberapa fasilitas yang sudah ada meliputi jalan pemandu, area parkir khusus disabilitas, dan tanda prioritas di ruang kelas.
Selain itu, Unit Layanan Terpadu (ULT) telah dilengkapi dengan tempat duduk prioritas bagi kelompok rentan serta antrean khusus. Rencana pembangunan ke depan juga mencakup penyelesaian guiding block di koridor gedung, pembangunan ramp, toilet disabilitas di gedung lain, serta penyediaan ruang laktasi, ruang tenang, dan area bermain anak.
Fisipol terus mengembangkan layanan yang terintegrasi dan inklusif.
Pada tahun 2025, semua gedung Fisipol ditargetkan memiliki jalur landai untuk meningkatkan aksesibilitas. "Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas yang ramah bagi semua untuk memastikan bahwa seluruh civitas akademika, termasuk yang memiliki keterbatasan fisik, merasa nyaman dan terfasilitasi dengan baik," jelas Wiwik Sri Utami.
Dalam hal teknologi, Fisipol telah mengembangkan SIDILAN, aplikasi yang mendukung layanan ramah kelompok rentan. Selain itu, berbagai perangkat seperti keyboard braille, alat bantu dengar, aplikasi pembesar layar seperti Magnifier plus, serta aplikasi pendukung lainnya seperti NVDA dan Hearme telah diimplementasikan untuk mendukung komunikasi kelompok rentan.
"Kami juga terus mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia kami agar lebih siap melayani kelompok rentan dengan baik," tambah Wiwik Sri Utami.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, Fisipol UNESA bertekad untuk menjadi pionir dalam layanan publik inklusif, memanfaatkan teknologi dan infrastruktur yang ramah kelompok rentan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang inklusif dan berkelanjutan.[]
***
Reporter: Prismacintya (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: