www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id-Surabaya, Diskriminasi gender masih ditemui di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Pengikisan diskriminasi gender perlu dilakukan sebab kemajuan suatu bangsa merupakan kerja sama antara laki-laki dan perempuan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengikis diskriminasi gender dapat dilakukan melalui penanaman watak kewarganegaraan pada anak usia dini.
Hal itulah yang dilakukan oleh mahasiswa Unesa yang tergabung dalam Tim Pengabdian Kepada Masyarakat- Penelitian (PKM-P) . Tim PKM yang terdiri atas Lia Damayanti, Laili Farah Lutvia, dan Nisa’ul Adillah itu meyakini bahwa penggunaan media komik berbasis kesetaraan gender sangat efektif dalam menanamkan watak kewarganegaraan pada anak usia dini.
Menurut Lia Damayanti, anak usia dini memiliki fase golden ages. Fase golden ages merupakan masa paling cepat dalam berbagai aspek termasuk dalam aspek agama, moral, sosial, intektual, dan emosi. Sehingga, pada masa ini segala hal yang ditanamkan akan terpatri kuat dalam hati dan pikiran anak hingga dewasa.
Penanaman aspek tersebut, terang Lia, akan semakin efektif apabila disertai dengan media yang sesuai. Salah satu media yang disukai oleh anak usia dini adalah komik. Oleh karena itu, penanaman watak kewarganegaraan dengan media komik, tentu sangat efektif diterapkan pada anak usia dini.
“Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan penggunaan media komik berbasis kesetaraan gender efektif dalam menanamkan watak kewarganegaraan pada anak usia dini. Metode yang digunakan mengacu pada prosedur narrative review. Hasil yang didapatkan yaitu komik berbasis kesetaraan gender memiliki keefektifan dalam menanamkan watak kewarganegaraan pada anak usia dini,” terang Lia.
Lebih lanjut, Lia menjelaskan anak usia dini menjadi komponen dalam investasi suatu bangsa sebab anak usia dini kelak akan menggantikan orang dewasa di masa depan. Oleh karena itu, pengetahuan yang ditanamkan sejak anak masih usia dini akan terpatri kuat dalam hati dan pikiran hingga dewasa.
“Komik menjadi media bacaan untuk anak sebab dalam komik terdapat beberapa unsur yang disukai anak. Unsur tersebut meliputi keanegaraman warna dan gambar. Berdasarkan pendapat dari pakar yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan bahwa komik menjadi efektif dalam menanamkan watak kewarganegaraan pada anak usia dini,” terangnya.
Watak kewarganegaraan memuat berbagai macam kerakter. Namun, salah satu karakter yang menjadi nafas pengikisan diskriminasi gender terdapat dalam karakter privat. Karakter privat tersebut adalah penghargaan harkat dan martabat individu secara adil. (Tim PKM-P/Humas)
Share It On: