Dokumentasi kebersamaan tim PKM S-3 Pendidikan Sains UNESA bersama jajaran KBRI dan SIKL usai pelatihan.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Dalam rangka melaksanakan misi pengabdian kepada masyarakat untuk penguatan kompetensi pengajar sanggar bimbingan belajar, Prodi S-3 Pendidikan Sains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melaksanakan pelatihan pembuatan alat peraga IPA sederhana untuk pengajar Sanggar Bimbingan Belajar di Kuala Lumpur Malaysia.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia pada Sabtu, 27 April 2024 lalu itu diikuti 15 orang pengajar perwakilan dari 14 Sanggar Bimbingan Belajar.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan Friny Napasty selaku Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) yang bertugas membina Sanggar Bimbingan Belajar di sana. Dia menyampaikan terima kasih atas pelaksanaan pelatihan tersebut.
Baginya, pelatihan ini penting untuk meningkatkan motivasi dan memberikan penguatan kompetensi para pengajar sanggar belajar. “Tuntutan dunia pembelajaran sangat dinamis yang menuntut para guru atau pengajar harus terus belajar dan adaptif,” ucapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan guru besar sekaligus perwakilan Tim PKM Prodi S-3 Pendidikan Sains UNESA, Erman. Ia menyampaikan bahwa guru merupakan ujung tombak dalam rangka peningkatan mutu pendidikan untuk mewujudkan generasi yang cerdas, bernalar kritis, kreatif dan bermoral tinggi.
Tim PKM S-3 Pend. Sains UNESA bertukar cinderamata dengan KBRI dan SIKL
Karakter tersebut merupakan bagian dari Profil Pelajar Pancasila dalam kurikulum merdeka. Salah satu kemampuan pedagogik yang harus dimiliki guru antara lain guru mampu merancang media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi ajar serta tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran yang dirancang dengan baik akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif membuat siswa memahami konsep yang diajarkan. “Sanggar bimbingan belajar di Kuala Lumpur Malaysia memiliki peran besar untuk melayani pendidikan putra putri warga migran Indonesia di Malaysia,” ucapnya.
Pelatihan ini diawali dengan pemaparan materi oleh Ketua Tim PKM Prodi S-3 Pendidikan Sains, Suyatno. Kemudian ada penyampaian informasi dari Beni Setiawan. Setelah mendengarkan penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi kerja kelompok membuat alat peraga IPA didampingi tim PKM.
Semua kelompok secara bergantian menyajikan produk alat peraga IPA yang berhasil dibuat yaitu sistem kerja alat respirasi dan miniatur tata surya. Setiap kelompok yang presentasi memperoleh feedback dari tim PKM serta kelompok lainya. Berdasarkan analisis hasil angket dapat disimpulkan bahwa peserta memberikan respons yang sangat positif terhadap kegiatan pelatihan.
Peserta menyatakan bahwa pengetahuan dan keterampilannya dalam membuat alat peraga IPA meningkat setelah mengikuti pelatihan. Kegiatan pelatihan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kompetensinya sebagai pengajar di Sanggar Bimbingan Belajar.
Mereka sangat berharap agar kegiatan pelatihan sejenis sering dilakukan karena sebagian besar pengajar memiliki latar belakang yang bukan dari pendidikan guru sehingga kemampuan pedagogiknya sangat perlu ditingkatkan.(*)
***
Penulis: Tim PKM S-3 Pend Sains
Editor: @zam*
Foto: Tim PKM S-3 Pend Sains
Share It On: