Menyambut pelaksanaan KKN Literasi tersebut, selama dua hari Senin-Selasa (13-14 Februari 2017), KKN PM Pusat di LPPM Unesa bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Kuliah Kerja Nyata-Literasi Universitas Negeri Surabaya di Auditorium FBS Kampus Lidah Wetan. Kegiatan diikuti sekitar 250 mahasiswa FBS.
Prof. Dr. Darni, M.Hum, pelaksana KKN Unesa mengatakan, KKN literasi akan mendorong pergerakan literasi di sekolah dan masyarakat. Menurut Prof. Darni, terselenggaranya KKN literasi berawal dari kerja sama antara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya dengan Unesa untuk membantu mendorong pertumbuhan atau budaya literasi di kota Surabaya. "Unesa merespon dengan baik, mengingat Unesa juga memiliki pusat literasi," ujar Guru Besar dari jurusan Bahasa Jawa tersebut.
Prof. Darni menjelaskan, dalam pelaksanaan nanti mahasiswa akan disebar di 100 sekolah dan 100 Taman Baca Masyarakat (TBM) di area kota Surabaya. Sepanjang semester, pada Sabtu pagi mahasiswa akan melaksanakan program KKN di sekolah selama 4 jam, dan sorenya di TBM selama 4 jam.
Darni menambahkan, secara pelaksanaan tidak ada perbedaan yang signifikan antara KKN Literasi dengan KKN Posdaya. "Hanya beda temanya saja," ungkapnya. KKN Literasi, lanjutnya khusus untuk mengembangkan budaya literasi sedangkan KKN Posdaya untuk pemberdayaan masyarakat.
"Literasi memiliki arti yang luas, namun literasi dalam KKN ini adalah untuk mendukung perpustakaan yang ada di Surabaya. Sehingga fokus pelaksanaan ada di dalam sekolah dan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk TBM yang sudah dikembangkan dengan baik," pungkasnya. (emir/sir)
Share It On: