LIDAH WETAN - Tradisi baru dilakukan dalam lingkungan Fakultas Bahasa Seni Unesa dengan menggelar mimbar ilmiah penyambutan para doktor baru dan pelepasan guru besar, yang dikemas dalam seminar di Auditorium Leo Indrayana FBS, Lidah Wetan Surabaya, Rabu (20/1). Pembantu Dekan 1 FBS, Dr. Subandi, S.Pd., M.A dalam sambutan pembukaan mewakili menyerukan kepada segenap dosen se-FBS Unesa untuk segera merampungkan program S3-nya. "Sementara bagi para doktor mari sama-sama meraih status guru besar, karena itu merupakan bagian dari cara meningkatkan akreditasi fakultas. Apalagi saat ini FBS juga tengah mengejar ISO," papar dosen Prodi Jepang dan Mandarin Unesa tersebut. Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut antara lain Mukhzamilah, PhD dari Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang memaparkan presentasi tentang Literasi Prasekolah yang didasarkan atas pengalaman dan penelitiannya selama studi S3 di Australia. Sebagai pembicara kedua tampil Pratiwi Retnanindyah dari Jurusan Bahasa Inggris yang menyajikan bahasan Literasi Modernitas Alternatif dan Buruh Migran Indonesia di Hong Kong. Seminar ditutup dengan pidato purnatugas Prof Fabiola D Kurnia yang menyampaikan makalah berjudul "Death: Friend or Foe?". (arm)