www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Guna menggali potensi atlet muda, Pandesa Riding School, sekolah berkuda Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembali menghelat kompetisi equestrian bertajuk “Pandesa Internal Competition (PIC) 2022” pada 3-4 Desember 2022 di Arena Lapangan Berkuda UNESA, Kampus Lidah Wetan, Surabaya.
Ketua pelaksana, Gwennia Kartikasuri Wibisono menyampaikan, PIC ini merupakan kompetisi yang diikuti para anggota Pandesa Riding School sebagai ajang evaluasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini.
Ada dua kategori dalam kompetisi tersebut. Pertama, dressage atau tunggang serasi yang menilai bagaimana keahlian peserta menjawab pertanyaan juri dengan mengarahkan kuda pada huruf-huruf yang disediakan di arena.
www.unesa.ac.id
Fokus penilaian tidak hanya pada keahlian kontestan mengendalikan kuda, tetapi juga memperhatikan sisi lain seperti konsistensi menjaga kerapian pakaian, gestur, mimik hingga ketenangan peserta. Kategori ini terdiri dari lima kelas, simple test children, simple test open, walk trot children, walk trot open dan introductory open.
Kategori kedua yaitu show jumping atau palang rintang yang menuntut kontestan bisa mengendalikan kudanya untuk melompati rintangan-rintangan yang diberikan. Penilaian kategori ini mengharuskan peserta bisa membawa kudanya melewati rintangan secara mulus untuk mendapatkan nol penalti.
Peserta yang gagal mengendalikan kuda untuk meloncati atau menjatuhkan rintangan dinamakan refuse dan akan mendapat empat penalti. Peserta yang mendapat penalti paling sedikit akan jadi pemenangnya. Adapun kelas kompetisi kategori ini yaitu children 10 cm, show jumping open 10 cm, show jumping children 30 cm, show jumping open 30 cm, show jumping open 50 cm, show jumping open 70 cm, dan show jumping open 80-90 cm.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNESA, Agus Hariyanto, menyampaikan bahwa PIC 2022 dapat memberikan jam terbang pada peserta hingga bisa menjadi atlet yang sesungguhnya. Kegiatan ini juga merupakan wujud nyata untuk menggali atlet berkuda agar siap berlaga di kompetisi nasional maupun internasional.
“Potensi atlet harus dideteksi sejak dini lewat kompetisi seperti ini. Dengan begitu, mereka bisa terus berlatih mengembangkan kemampuan dalam berkuda. Kompetisi ini istilahnya cara UNESA membiasakan atlet atau para calon atlet bisa memaksimalkan potensi dan memiliki jam terbang sebagai bekal untuk menatap kompetisi nasional bahkan internasional ke depan,” ucapnya.
Salah satu peserta, Roben Haryo Wibisono menyatakan ketertarikannya pada equestrian karena merupakan olahraga satu-satunya yang melibatkan hewan untuk diajak kerja sama. Roben sudah menggeluti olahraga berkuda selama lima tahun. Dia mengaku untuk menekuni equestrian karena terinspirasi dari saudara-saudarinya.
***
Yusuf Wibisono, Founder Pandesa Riding School menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung pengembangan potensi para atlet. Orang tua juga bisa menyaksikan perkembangan anak-anaknya lewat kompetisi tersebut.
Pandesa mendukung anak-anak bisa belajar berkuda lebih awal lagi karena sekarang equestrian di Indonesia mulai sangat berkembang. Negara lain sudah mengawalinya jauh lebih dahulu sehingga Indonesia harus mengejar dan menggodok atlet lewat kompetisi.
Direktur Pandesa Riding School, Bibit Sucipto menjelaskan bahwa PIC 2022 dibuat untuk memberikan pengalaman pada para anggota Pandesa Riding School sebelum terjun ke kompetisi resmi. Para peserta juga bisa belajar aturan-aturan mengenai kompetisi pada equestrian dari PIC 2022 ini.
Dia berharap seluruh anggota bisa berkompetisi secara resmi di luar untuk meningkatkan kemampuan. Sekolah berkuda UNESA ini mendidik peserta dari nol sehingga memiliki kemampuan untuk bertanding, berprestasi dan bisa menjadi atlet berkuda yang handal. “Kompetisi internal ini sudah tiga kali diadakan. Rencana ke depan bisa mengadakan kompetisi skala nasional,” ucapnya.
Sebagai informasi, kompetisi ini didedikasikan sebagai sarana untuk membantu korban bencana gempa di Cianjur dengan membuka penggalangan donasi serta bazar yang menjual makanan serta pakaian. Keuntungan dari bazar akan disalurkan pada korban gempa. “Kita adakan bazar sama jual makan untuk korban gempa di Cianjur,” tutur Gwennia Kartikasuri Wibisono. [HUMAS UNESA]
Penulis: Dyaksa Muiscadafia
Editor: @zam Alasiah
Foto: Dokumentasi Tim Humas Unesa
Share It On: