Unesa.ac.id, Surabaya - Pada acara puncak peringatan Hari Olahrga Nasional (HAORNAS), Rektor Unesa mengajak seluruh peserta yang hadir untuk melestarikan ekosistem dan Respect terhadap disabilitas. Acara tersebut dilaksanakan pada Minggu pagi (20/10) di lapangan Rektorat Universitas Negeri Surabaya. Sekitar 1500 peserta ikut ambil bagian dalam acara ini yang terdiri dari Civitas Akademika Universitas Negeri Surabaya, Jajaran Dosen selingkung Universitas Negeri Surabaya, Mahasiswa, dan Umum.
www.unesa.ac.id
“Kampus bukan hanya menjadi tempat untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar saja, melainkan sebagai sarana rekreasi, observasi, dan konservasi. Kelestarian ekosistem harus kita jaga bersama-sama,” ujar Rektor UNESA Prof. Dr. H. Nurhasan, M.Kes. hal itu diungkapkan dalam sambutannya. Acara ini dibuka secara resmi dengan pelepasan 1000 burung oleh Rektor unesa beserta jajarannya sebagai wujud kepedulian Universitas Negeri Surabaya terhadap kelestarian lingkungan dan ekosistem yang ada di UNESA.
Jalan sehat dipimpin langsung oleh Rektor Universitas Negeri Surabaya Prof. Dr. H. Nurhasan, M.Kes. bersama Dekan Fakultas Ilmu Olahraga Dr. Setiyo Hartoto, M.Kes. Dalam memimpin kegiatan jalan sehat Rektor Unesa hadir dengan menunggangi kuda, hal tersebut menjadi sesuatu yang unik dan menarik perhatian para peserta. Jalan sehat dimulai dari Lapangan Rektorat UNESA, menuju ke utara melewati jalan raya kemudian ke barat menuju Gelanggang Pemuda. Dilanjutkan ke arah selatan melewati Fakultas Ilmu Olahraga, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Ilmu Pendidikan dan berakhir kembali di lapangan Rektorat.
Lebih menarik lagi Gebyar Hari Olahraga Nasional 2019 juga diikuti oleh para atlet penyandang disabilitas intelektual, Special Oliympics Indonesia (SOIna). Perwakilan SOIna mengucapkan terima kasih atas fasilitas dan sarana prasarana yang diberikan UNESA. Special Oliympics Indonesia bersama Rektor Unesa beserta jajarannya selanjutnya melakukan kampanye R Wordditandai dengan penanda tanganan banner. Hal ini dilakukan untuk mengubah R yang sebelumnya berarti Retarded diganti menjadi Respect sebagai wujud kepedulian terhadap para penyandang disabilitas intelektual agar tidak dipandang sebelah mata.
“R Word yang awalnya Retarded kami ganti dengan Respect. Jadi hurus R yang berarti Retarded itu kami silang kami ganti dengan Respect,” Ujar perwakilan SOIna dalam sambutannya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari orkes melayu New Kampret berkolaborasi dengan artisnya Jawa Timur seperti Dendra, Iza Marsella, Lala Widhi, Siska Valentina, dan dipandu oleh host Leny Twok dari JTV. (mufti/hasna)
Share It On:
