www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya–Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2021, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) UNESA menggelar webinar nasional bertema “Strategi Komunikasi Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam Optimalisasi Pencegahan Narkoba demi Mewujudkan Generasi Emas Penuh Prestasi” pada Sabtu (26/06/2021). Webinar tersebut menghadirkan Drs. Moch. Satriyono selaku Sub-koordinator Pencegahan BNNP Jawa Timur dan dr. Singgih Widi Pratomo, Konselor Adiksi Muda BNNK Surabaya sebagai pembicara.
Webinar yang diikuti ratusan peserta dari berbagai universitas ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Abdul Hafidz, S.Pd., M.Pd. Lewat sambutannya, dia berpesan bahwa keterlibatan para akademisi dalam memerangi narkoba harus terus digencarkan. Peran serta mahasiswa dalam upaya ‘WAR ON DRUGS’ dapat diwujudkan lewat berbagai tindakan, salah satunya yakni dengan sharing knowledge bahaya narkoba di kalangan generasi muda.
“Narkoba hanya akan merusak generasi penerus bangsa, maka dari itu kita harus bersama-sama peka terhadap lingkungan sekitar utamanya untuk menjauhkan diri dan orang terdekat kita dari bahaya narkoba,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Moch. Satriyono mengawali diskusi dengan paparan materi tentang kondisi darurat narkoba di Indonesia. Berdasar pada angka prevalensi nasional 2019 bahwa 2,40% dari 10.000 penduduk Indonesia berumur 15–64 tahun terpapar dan pernah memakai narkoba. Kemudian 1,80% dari 10.000 penduduk Indonesia berumur 15–64 tahun terpapar dan memakai narkoba selama satu tahun terakhir.
Lebih lanjut Satriyono mengatakan, dominasi jenis narkoba yang paling banyak dikonsumsi satu tahun terakhir adalah jenis ganja (65,5), sabu (38%), dan ekstasi (18%). Sementara pengguna narkoba terbanyak berada pada rentang usia produktif 35–44 tahun. Kondisi yang sangat membahayakan ini juga dapat memicu penyalahgunaan narkoba semakin meluas menyasar pada remaja yag masih rentan terpengaruh.
Untuk mengatasi hal tersebut, BNN telah menyiapkan strategi pencegahan mewujudkan generasi penuh prestasi dan bersinar (bersih narkoba). Program yang dimakdus yakni pencegahan, penanggulangan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) yang dapat diterapkan pada lingkungan perguruan tinggi.
Upaya dalam memberikan informasi dan edukasi tentang bahaya narkoba serta dampak penyalahgunaan narkoba, memberikan berbagai pelatihan softskill serta lifeskill, selalu produktif dan bertindak positif dapat dilaksanakan oleh seluruh civitas akademika Unesa. “Mahasiswa Unesa harus mampu menjadi pelopor dalam memerangi narkoba (WAR ON DRUGS), mampu menjadi agen perubahan utamanya di dunia pendidikan. Harapannya dapat mewujudkan Unesa bersinar, beprestasi, tanpa narkoba,” tutupnya. (yuris)
Share It On: