www.unesa.ac.id
Divisi yang diperlombakan masih tetap sama dengan tahun sebelumnya. Terdapat empat divisi yang diperlombakan diantaranya terdapat VToL, Fixed Wing, Racing Plane dan Technologi Development.
Namun lomba yang diikuti dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia ini harus dihadapi dengan situasi cuaca yang cukup panas dan juga angin yang kencang. Sehingga peserta harus cepat untuk beradaptasi khususnya kestabilan pada robot terbang.
Sementara itu untuk Divisi Racing Plane dari Tim Unesa yang bernama Golden Eagle Art berhasil lolos ke tahap selanjutnya. Meskipun tidak dapat menyelesaikan hingga garis finish, Golden Eagle Art telah menyelesaikan terbang mencapai garis sejauh 700 meter sedangkan lawannya hanya mencapai 100 meter serta berhak mengikuti tahap penyisihan selanjutnya.
Pada divisi ini ada 24 tim dari perguruan tinggi se-Indonesia dan dijadwalkan terdapat 16 pertandingan. Menurut Berkat selaku panitia Divisi Racing Plane menuturkan ada dua titik yang harus dijangkau oleh para peserta dalam divisi ini. Titik 100 meter dan 700 meter.
"Panjang lintasan untuk tahapan ini 1.400 meter. Namun dibagi dua 700 meter pemberangkatan, dan 700 meter untuk kembali ke garis finish," ujar berkat.
Menurut Danpus Penerbal Laksamana Pertama Edwin mengatakan KRTI merupakan gebrakan teknologi yang cukup bagus. Menurutnya perkembangan teknologi ini dapat juga diaplikasikan ke dalam dunia militer. “Jika KRTI ini selalu dibina terus dan berkepanjangan, tentunya dapat dijadikan solusi jitu dalam penerapan teknologi pada dunia militer. Sehingga bangsa kita ini tidak akan kalah dengan negara lainnya dalam memproduksi alat teknologi kemiliteran,” tegas Laksamana Pertama Edwin dalam mengunjungi lokasi KRTI. (why/tni)
Share It On: