Unesa.ac.id, Surabaya - Tim Robot Terbang Universitas Negeri Surabaya pada ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2019 kembali menorehkan prestasinya. Kali ini, tim robot terbang Unesa berhasil menyabet dua penghargaan pada ajang yang diselenggarakan di Lapangan Terbang TNI Angkatan Laut, Grati Pasuruan.
www.unesa.ac.id
Tim Robot Dewo berhasil meraih juara tiga dan desain terbaik untuk Divisi Technology Development (TD) Sub Divisi Propulsion System Development. Divisi TD sendiri merupakan pengembangan teknologi tanpa awak menuju kemandirian bangsa. Pengembangan divisi TD dibagi menjadi tiga sub tema, yaitu: Flight Controller Development, PropulsionSystem Development, dan Airframe Innovation. Di Divisi TD ini dilaksanakan dalam bentuk presentasi, tanya jawab, dan uji coba robot terbang.
Ketua Tim Robot Dewo Divisi TD Abdul Hafiz saat ditemui setelah pemberian penghargaan mengatakan kesuksesan timnya meraih juara tidaklah mudah. Menurut Hafiz saat melaksanakan perlombaan yang menjadi kendala adalah kesesuaian presentasi dan uji coba terbang.
“Unsur penilaian dalam Divisi TD ada enam yakni inovasi, performance, kemanfaatan, kandungan lokal, dan analisis rencana bisnis. Memang ini sulit membagi dengan dua pelaksanaan lomba presentasi dan demo uji coba. Namun hal ini menjadi tantangan bagi kami untuk menunjukkan kapasitas tim,” ujar Hafiz.
Hafiz menambahkan persiapan yang telah matang tidak jadi patokan untuk lancar saat perlombaan. Menurutnya saat uji coba kendala gangguan pada telematri atau komunikasi radio terkadang sering putus.
“Pesawat ini sudah kami persiapkan dengan cukup baik. Persiapan yang paling utama adalah pengendalian otomatis saat terbang dan hover stabil saat di atas. Namun persiapan yang sudah matang masih saja terkendala saat perlombaan namun hal ini bisa kami atasi secara cepat,” imbuhnya.
Pada akhir wawancara, Tim yang terdiri dari Abdul Hafiz, Daniel Ezra, Ahmad Badrun, dan Ega ini berharap segala bentuk komentar dewan juri dapat menjadi masukan yang baik dalam menghadapi kompetisi selanjutnya. Kedepannya, Timnya akan terus berinovasi untuk menemukan titik temu yang masih jadi kendala dalam merancang sebuah pesawat.
“Kami mendapatkan pengalaman berharga dalam ajang ini, ilmu yang diberikan saat berkumpul dengan peserta dari kampus-kampus lain dapat kami jadikan pembelajaran agar kedepannya lebih baik lagi,” ungkap Hafiz dengan penuh harapan. (why/tni)
Share It On:
