www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Karir yang bagus tentu harus direncanakan dan ditargetkan. Namun, implementasinya tidak boleh terlalu ketat, terlebih di era vuca (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity) yang menuntut adaptabilitas karir. Ini disampaikan guru besar bidang Ilmu Manajemen Karir, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UNESA Prof. Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si., yang dikutip dari kanal Official Unesa pada Minggu, 8 Januari 2023.
Menurut guru besar UNESA yang dilantik pada 23 Desember 2022 itu, ada sepuluh aspek yang harus diperhatikan dalam mencapai sekaligus yang menentukan kesuksesan karir atau pekerjaan seseorang.
01. Modal manusia (human capital)
Modal manusia ini mengacu pada keterampilan, pengetahuan dan pemahaman seseorang terkait pekerjaan tentang apa yang dibutuhkan untuk memastikan kinerja. Modal ini juga bisa didapatkan lewat pendidikan, ikut pelatihan dan pengalaman. Modal manusia membantu seseorang untuk memenuhi ekspektasi kinerja dalam pekerjaan yang berbeda, yang dapat mengarah pada pekerjaan baru dan peluang karir.
02. Modal sosial (social capital)
Modal sosial ini merupakan sumber daya pendorong kesuksesan yang memiliki cakupan klik sosial, kepercayaan, norma timbal balik dan koneksi. "Kalau kita punya koneksi, menjaga kepercayaan dan menjunjung tinggi norma timbal balik, tentu jalan sukses itu akan mudah," beber pria asal Tuban tersebut.
03. Sponsor karir
Semakin baik modal sosial seseorang, semakin bagus pula sponsor karirnya. Sponsor karir merupakan seseorang yang dapat menciptakan kesempatan karir atau bisa juga disebut orang yang mendukung karir. Hal yang dilakukan untuk mendapatkan sponsor karir tentu dengan membangun kepercayaan dan berbuat baik.
04. Adaptabilitas karir
Kemampuan seseorang dalam menyesuaikan pekerjaan yang sedang dijalani maupun dalam mengantisipasi perubahan pekerjaan merupakan wujud dari adaptabilitas karir. Kemampuan ini harus dimiliki di era yang penuh dengan ketidakpastian, ambigu dan kompleks ini.
05. Kecerdasan emosional
Kecerdasan intelektual saja tidak menjadi garansi bagi kesuksesan sebuah karir. Kemampuan tersebut harus didukung dengan kecerdasan emosional. Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk mengaktualisasikan emosi dan keputusan secara tepat sehingga memberikan dampak signifikan terhadap pencapaian karir.
"Kalau kita bisa memahami emosi diri sendiri dan emosi rekan kerja, maka tercipta hubungan kerja yang baik serta memunculkan peluang ke depan," papar dekan FEB itu.
06. Kepribadian proaktif
Kepribadian model merupakan kecenderungan perilaku dalam mengambil inisiatif, menciptakan peluang dan bertahan dalam suatu tindakan hingga terjadi perubahan yang signifikan. Individu yang proaktif cenderung bisa mempengaruhi lingkungan kerja.
07. Political skill
Keterampilan politik dalam konteks ini merupakan kemampuan seseorang dalam membaca situasi dan peluang sekaligus. Kemampuan ini ditandai dengan sensitivitas terhadap orang lain dan lingkungan. "Politik konteks ini untuk memperkuat modal sosial berbasis kepercayaan, sikap yang memahami prinsip timbal balik dan sebagainya," ucap pria kelahiran 1971 itu.
08. Self monitoring
Selain itu, kemampuan berupa self-monitoring ternyata juga menentukan karir seseorang. Kemampuan individu ini mengarah pada mengendalikan diri atau mengatur perilaku yang sesuai dengan situasi sosial. Artinya seseorang harus tahu betul dampak perilakunya terhadap lingkungan.
"Selain perlu memperhatikan lingkungan dan orang lain, kita juga perlu melihat ke dalam diri kita sendiri apa yang perlu diperbaiki dan dikontrol apa yang bisa dipertahankan dan sebagainya," terangnya.
09. Rencana karir
Menurutnya, karir harus direncanakan. Rencana karir merupakan proses menentukan atau penjelajahan pilihan dan persiapan diri untuk sebuah karir. "Karir harus punya target dan tujuan yang jelas serta memiliki sisi adaptabilitas dalam mengantisipasi perubahan yang tak terduga di lapangan," tuturnya.
10. Resiliensi
Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk bangkit kembali dari kemunduran dengan tetap efektif dalam menghadapi berbagai tuntutan yang berat dan keadaan sulit, serta tumbuh lebih kuat dalam prosesnya. Resiliensi juga tidak lepas dari upaya mempertahankan stabilitas diri dalam menghadapi berbagai peristiwa. "Orang yang punya resiliensi biasanya tahan banting, optimisme dan lihai memecahkan masalah," tutupnya. []
Foto : Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay
Share It On: