Prof. Dewi, yang juga alumni program sarjana bidang studi ekonomi IKIP Bandung ini menegaskan bahwa yang sangat menentukan keberhasilan proses manajemen strategis adalah kepemimpinan. Kepemimpinan yang dibutuhkan dalam situasi perubahan dan tuntutan manajemen strategis pada pemerintah daerah.
“Pelaksanaan manajemen strategis yang mempunyai lingkungan eksternal dan internal dinamis akan terjadi perubahan-perubahan penting. Oleh karena itu, dibutuhkan pemimpin yang memiliki keahlian untuk membuat keputusan yang seimbang antara pemikiran jangka panjang untuk pertumbuhan dan tekanan jangka pendek yang berorientasi pada hasil,” paparnya.Prof. Dewie mengutip pendapat Aslana, dkk (2011) yang menyatakan bahwa ada tiga komponen penting bagi tumbuhnya kepemimpinan strategis, yaitu: (1) kemampuan memahami lingkungan yang tidak menentu akibat perubahan; (2) inovasi; dan (3) kemampuan membuat strategi perubahan.
Prof. Dewie optimis pemerintahan bisa mewujudkan kepemimpinan strategis. Hal itu karena peraturan yang dibuat di pemerintahan masih memberikan peluang bagi adanya perubahan jika perubahan itu dipandang sangat vital untuk dilakukan. Hanya saja, untuk melakukan semua itu diperlukan pemimpin yang bisa bekerja dengan cerdas, tidak sekadar bekerja dengan keras.
Di akhir pidatonya, Prof. Dewie mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu sehingga mampu meraih penghargaan sebagai guru besar. Ucapan terima kasih yang dalam juga secara khusus disampaikan kepada bapak dan ibu Prof. Dewie.
“Andaikan almarhum Bapak saya yang tercinta dan tersayang masih ada, betapa bahagianya beliau. Dahulu, beliaulah yang menghendaki saya menjadi seorang guru karena saya satu-satunya anak perempuan di antara semua saudara-saudara saya. Beliau selalu mendoakan saya agar jadi guru dan jadi orang yang berguna bagi orang lain. Kini doa beliau tercapai. Saya menjadi guru besar. Alhamdulillah!” ungkap Ketua Prodi S-2 Manajemen Fakultas Ekonomi Unesa ini. (FUL)
Share It On: