Kegiatan pelatihan dan pendampingan penyusunan desain pembelajaran berdiferensiasi yang diikuti para guru di Sekolah Indonesia di Malaysia.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Prodi S-3 Pendidikan Dasar (Dikdas) dan S-3 Teknologi Pendidikan (TP) UNESA menggelar pelatihan dan pendampingan penyusunan desain pembelajaran berdiferensiasi ini sebagai implementasi kurikulum merdeka kepada guru-guru di Sekolah Indonesia di Malaysia pada Minggu, 21 Juli 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengatasi kurangnya pemahaman mendalam mengenai prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka di tengah konteks internasional yang beragam. Melalui pelatihan ini, para pengajar dan tenaga pendidik mendapatkan materi mengenai pembelajaran berdiferensiansi, mulai dari karakteristik hingga langkah langkah pelaksanaan pembelajaran.
Bertujuan mengatasi adanya sistem pendidikan dan budaya yang berbeda di negara yang di sekolah ini, dua pakar atau guru besar UNESA yaitu Suryanti, dan Mustaji, sebagai narasumber menyampaikan kiat meningkatkan keterampilan guru dalam merancang pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam.
Serta mengoptimalkan potensi setiap siswa pada guru-guru di sekolah Indonesia Johor Bahru Malaysia melalui studi kasus dan penggunaan metode strategis dalam mengajar. Sehingga ini menjadi refleksi bersama para peserta pelatihan.
Pakar dan guru besar prodi S-3 Pendidikan Dasar dan S-3 Teknologi Pendidikan UNESA dalam program pelatihan dan pendampingan penyusunan desain pembelajaran berdiferensiasi bagi guru di Sekolah Indonesia di Malaysia.
Tahapan pertama adalah pelaksanaan kegiatan pelatihan yang meliputi pembukaan, orientasi, sesi teori dan konsep, workshop dan praktik, diskusi dan sesi tanya jawab, serta penutupan dan evaluasi.
Tahapan kedua ialah menyusun laporan yang mencakup pendahuluan, metode pelatihan, hasil pelatihan, diskusi, serta kesimpulan dan rekomendasi.
Sementara itu, tahapan ketiga adalah menyusun luaran yang terdiri dari pembuatan modul pembelajaran berbeda, panduan praktis untuk guru, dan dokumen hasil pelatihan dalam bentuk laporan yang siap dipublikasikan.
“Solusi ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi dan memberikan keuntungan kepada mitra,” ucap Suryanti, profesor bidang pendidikan guru sekolah dasar UNESA itu.
Pelatihan atau workshop bertujuan untuk meningkatkan kesiapan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan pendekatan yang berbeda, sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Keuntungan dari pelatihan ini tidak hanya untuk guru tetapi juga berdampak pada sekolah dan lembaga terkait, karena guru dapat mengikuti pelatihan secara gratis dengan bantuan tim profesional. [*]
***
Penulis dan foto: Tim PKM Internasional Prodi S-3 Pendidikan Dasar dan S-3 Teknologi Pendidikan
Share It On: