www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id.,SURABAYA– Sebanyak 23 kelompok terdiri dari 63 mahasiswa, Prodi S-1 Pendidikan Tata Boga angkatan 2021, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) helat pameran Gelar Cipta Karya Boga 2023 dengan mengusung tema ‘Atelier of Pandhalungan’ di Balai Kodam Brawijaya V, Surabaya pada Sabtu 25 November 2023.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Teknik (FT), Dr. Maspiyah, M.Kes., mengatakan bahwa gelar cipta kali ini menyajikan berbagai hidangan mulai dari appetizer, main course, dessert, dan awetan. Serta mencakup dari berbagai daerah, yakni Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi.
Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan bagian dari mata kuliah akhir yang harus ditempuh mahasiswa S-1 Pendidikan Tata Boga. Gelar cipta karya telah dilakukan beberapa kali, selama pandemi dilaksanakan secara virtual. Namun, setelah pandemi berakhir, mahasiswa mulai bersemangat untuk belajar dan kembali digelar secara offline.
“Gelar cipta ini juga membangun semangat mahasiswa menunjukkan kepada masyarakat supaya karya mereka bisa kita tampilkan, karena nantinya bisa menjadi wirausaha dan lain-lain," ucapnya.
www.unesa.ac.id
Salah satu juri, Chef Achmad Taufiq, menekankan bahwa penilaian pada kompetisi ini berdasarkan beberapa aspek dasar. Aspek-aspek tersebut meliputi inovasi, rasa, penampilan, teknik memasak, dan kemampuan peserta dalam mengembangkan menu yang dapat diterima oleh masyarakat.
Selain itu, potensi penjualan dan kelayakan produk jika dijual juga menjadi pertimbangan dalam penilaian.
“Inovasi bisa berbagai macam cara yang penting pada prinsipnya, inovasi itu, acceptable yang maksudnya orang bisa menerima dari taste rasa maupun nanti value. Serta kalau sudah memiliki nilai jual, pricenya masuk akal,” ungkapnya.
Menurutnya, yang bisa dikatakan juara, yakni muatan lokal produk di inovasi dari rasa, penampilan, dan tekstur yang bisa dikatakan nyaman oleh setiap tamu. Jadi tidak hanya berkreasi, tapi bisa menghasilkan mutu dan kualitas yang bisa diterima masyarakat.
Ketua Pelaksana, Hanifah Saniinah Mardiyanti, menjelaskan bahwa pemilihan empat kota ini sebagai latar belakang acara didasarkan pada kurangnya minat anak muda saat ini untuk mendalami kuliner Indonesia. Dalam era globalisasi, banyak anak muda yang lebih memilih produk dari luar negeri, terutama dari Asia Timur dan negara-negara lainnya.
“Memang output dari mata kuliah Cipta Karya Tata Boga itu, ya, untuk bisa mengangkat dan memanfaatkan hasil pangan dari daerah-daerah Jawa Timur, serta untuk bisa lebih terkenal dan lebih mendunia,” tuturnya.
Kegiatan ini melibatkan 6 kelompok dari Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, serta 5 kelompok dari Situbondo, dengan total keseluruhan mencapai 23 kelompok dan 150 produk makanan.
“Harapan untuk acara ini, sukses dan berhasil. Tidak ada kendala atau masalah, terus bisa exposurenya bagus dan yang pasti untuk acara tahun depan cipta karya tata boga 2024 bisa lebih baik dari tahun ini,” harapnya.[]
***
Reporter: Sindy Riska/Putra
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: