gambar foto bersama
Unesa.ac.id., SURABAYA—Penelitian menjadi salah satu tolok ukur keunggulan perguruan tinggi, karena itu perlu untuk terus ditingkatkan baik dari aspek kuantitas maupun kualitasnya, sehingga benar-benar berdampak pada akselerasi pengembangan ilmu pengetahuan, lelahirkan inovasi, dan pembangunan daerah-negara.
Guna memperkuat riset-publikasi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengadakan Peningkatan Kompetensi dalam Bidang Penelitian dan PKM bagi Dosen selingkung UNESA, di Auditorium Lantai 11 Rektorat, Selasa 27 Februari 2024.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Madlazim, M.Si., selaku Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni UNESA, menyebut salah satu kemajuan universitas dilihat pada fokus penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Ia menyatakan keyakinan bahwa UNESA optimis untuk terus meningkatkan tingkat penelitian setiap tahun.
gambar prof madlazim
Selain menjadi kewajiban, pentingnya pengembangan keahlian di suatu bidang termasuk inovasi dalam konten dan metode penelitian merupakan aspek penting. Tentunya peningkatan inovasi didasarkan pada riset yang dilakukan.
"Dengan meningkatkan inovasi, UNESA dapat tetap memberikan kontribusi signifikan dalam dunia penelitian, dan menjaga reputasi sebagai institusi pendidikan yang unggul," tegasnya.
Kegiatan ini dihadiri narasumber, Prof. Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, M.Agr., selaku Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek.
Prof. Faiz Syuaib menekankan pentingnya peningkatan kualitas bidang penelitian, termasuk peningkatan kuantitas, kualitas, dan reputasi. Penekanan pada reputasi karena merupakan prestasi yang mencakup aspek kuantitas dan kualitas penelitian.
gambar pemateri
Ia melanjutkan bahwa upaya meningkatkan reputasi membutuhkan pencapaian yang seimbang dalam kedua aspek tersebut.
"Indonesia sendiri memiliki potensi besar dalam penelitian, dan tentunya penelitian itu harus memiliki kualitas terbaik karena perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan berkelanjutan," ucapnya.
Para peneliti, ujarnya, harus memahami masalah di masyarakat sekitar dan menghasilkan penelitian yang menjadi solusi. Perguruan tinggi punya peran penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) handal dalam ilmu pengetahuan dan teknologi inovatif.
Suatu kualitas riset dapat diukur dari aspek publikasi, sitasi, dan dampak tinggi, semuanya menjadi indikator kualitas suatu penelitian. Terkait dorongan terhadap riset, Prof. Faiz menekankan pemanfaatan teknologi dalam mendorong inovasi.
"Hasil riset dan inovasi harus sesuai dengan kebutuhan dan potensi masyarakat serta kontekstual dalam situasi yang relevan," tegasnya.
www.unesa.ac.id
Mengenai penelitian di Indonesia, Prof. Faiz menyebutkan platform publikasi seperti Sinta sangat mendukung penelitian. Namun, partisipasi perguruan tinggi dalam penelitian dan pengabdian pada 2023 belum maksimal. Ia berharap partisipasi tersebut meningkat tahun ini.
Beberapa skema penelitian dan pengabdian kepada masyarakat memiliki kesamaan, tetapi juga memiliki beberapa perubahan. Perubahan skema penelitian 2024 dari DRTPM, dengan adanya penelitian khusus untuk dosen pemula yang difokuskan di luar pulau Jawa. Hal ini mencerminkan komitmen untuk mendukung inklusivitas dan penyebaran riset ke wilayah yang lebih luas.
Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Muhammad Turhan Yani, M.A., Direktur LPPM menyoroti pentingnya melibatkan narasumber berkompeten dalam peningkatan kompetensi di bidang penelitian dan pengabdian.
Ia mencatat perubahan skema pada tahun 2024, khususnya terkait penugasan pada koordinator prodi dengan akreditasi internasional, yang akan mendapatkan dukungan dana untuk koorprodi menghasilkan publikasi jurnal internasional.
Prof. Turhan juga mengingatkan untuk segera menyelesaikan proposal penelitian dan menekankan urgensi dalam proses finalisasi. "Kecepatan dalam menyusun proposal penelitian sangat penting untuk memastikan implementasi ide-ide inovatif," ungkapnya.
Sebagai tambahan, kegiatan ini dihadiri oleh Prof. Dr. H. Haris Supratno, Ketua Majelis Wali Amanat, Senat Akademik Universitas, dekan, direktur, dosen selingkung UNESA dan beberapa perwakilan dari Universitas 17 Agustus 1945. []
***
Reporter: Mohammad Dian Purnama (FMIPA)
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: