www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya- Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Surabaya mengadakan workshop khusus bagi mahasiswa Unesa yang lolos pendanaan PKM bidang tahun 2020. Workshop yang dilakukan secara daring itu mengsung tema ‘Penyusunan Artikel Ilmiah Narrative Review.' Kegiatan dilakukan mulai pukul 09.30 – 12.00 Wib pada Selasa (25/8).Workshop ini menghadirkan satu narasumber yakni reviewer nasional PKM/juri PIMNAS sekaligus dosen di Universitas Gajah Mada, Dr. Hayatul Choisy, S.S, M.Hum. Sebagai moderator adalah Nurchayati selaku dosen penalaran di Unesa.
Dalam kesempatan itu, Hayatul menyampaikan bahwa di masa pandemi ini pelaksanaan PKM mengalami perubahan. Mulai dari perubahan lokasi pelaksanaan, pola, dan juga produk yang dibuat. "Dalam melaksanakan program PKM kali ini, mahasiswa cukup duduk manis menghadap laptop. Apapun bentuk kegiatan atau skema PKM, mereka tidak diperkenankan bertemu dengan teman satu tim dan juga dosen pembimbing. Karena jika dalam penilaian dinyatakan pernah tatap muka selama pelaksanaan atau ada dokumentasi yang memperlihatkan interaksi fisik dengan tim, kemungkinan akan didiskualifikasi," terangnya.
Selain itu, Hayatul menjelaskan bahwa narrative review merupakan pengembangan dari literature review. Tujuannya untuk memberikan kontribusi pada bidang atau debat keilmuan, menunjukkan distingsi dari studi yang akan dibuat, dan juga menunjukkan kelemahan-kelemahan atau ketidakkomplitan studi lain yang bisa diisi. Narrative review, jelas Hayatul, dapat ditulis secara tematik atau secara kronologi. Untuk sumber penulisan bisa melalui google scholar, artikel ilmiah, buku literatur (e-book, tesis, disertasi), data BPS, citra google map, media massa, media sosial, data etnografi, data artefak, novel, dan film. “Menulis narrative review hampir sama dengan menulis paper atau tugas kuliah,” tegas Hayatul.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Agus Hariyanto, M.Kes saat membuka workshop menyampaikan bahwa kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang paling bergengsi pada masing-masing perguruan tinggi negeri dan swasta. Oleh karena itu, perlu dioptimalkan untuk mahasiswa yang lolos didanai agar bisa lolos PIMNAS (Pekan Ilmiah Nasional) dan mendapatkan medali. “Jangan merasa puas dengan apa yang sudah dicapai dalam belajar. Karena jika sudah merasa puas akan menghalangi kita untuk maju ke depan,” pesan Agus Hariyanto. (aida/sir)
Share It On: