Tim Robotic UNESA dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024 tingkat nasional di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Unesa.ac.id, SURABAYA—Tim Dewo Robotic, Fakultas Teknik (FT) UNESA Kembali berhasil meraih tiga penghargaan di Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024 tingkat nasional yang diselenggarakan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Pusat Prestasi Nasional Puspresnas) di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada 1-5 Juli 2024.
Adapun prestasi yang diraih yakni pada kategori Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI), Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Beroda (KRSBI Beroda). Ketiga divisi tersebut masing-masing meraih juara harapan pada kontes tersebut.
Ketiga prestasi tersebut diraih di tingkat nasional, menunjukkan kualitas unggul tim robotik UNESA. Sebelumnya, Tim Robotik Dewo telah sukses meraih lima penghargaan di tingkat wilayah yang diadakan secara daring pada bulan Juni 2024.
Bagus Maulad Yunanto, ketua tim pada kategori KRSBI Beroda mengungkapkan bahwa ada beberapa keunggulan robot yang timnya rancang. Salah satu keunggulan robot tim mereka terletak pada berat robot yang ideal dan strategi permainan yang cerdik.
”Tahun ini robot penyerang dilengkapi dengan kamera front selain Omnivision, yang membuat jangkauan deteksi robot semakin luas,” jelasnya.
Penendang robot yang sebelumnya menggunakan dua penendang dengan sistem horizontal, kini hanya menggunakan satu penendang dengan sistem vertikal untuk menambah opsi tendangan. Tak hanya itu, robot kiper juga telah dirombak dengan hanya menggunakan satu motor pada tangan kiper.
Pada kategori KRSRI, Sayyidul Aulia Alamsyah, S.T., M.T., dosen pembimbing tim Dewayani, menyebut timnya berfokus pada beberapa pengembangan robot tahun ini. Fokusnya pada pengembangan robot mobile dengan menggunakan kaki dengan kelebihan dapat melewati hambatan seperti medan yang tidak rata.
Berbeda dengan robot beroda yang membutuhkan permukaan rata untuk bergerak, robot berkaki Dewayani dirancang untuk menghadapi medan yang sulit, menjadikannya ideal untuk misi penyelamatan di area yang hancur.
"Perbaikan yang kami lakukan juga pada penggunaan sensor yang beragam dan desain kinematika robot sehingga dapat berjalan dengan lebih baik," ujarnya.
Tak hanya itu, Muhammad Haris Bahtiar, selaku ketua tim Azzahraly, salah satu tim pada kategori KRSTI mengungkapkan timnya memiliki keunggulan dari segi mekanik. Ia menjelaskan dari segi mekaniknya yang mungil dibanding robot tim lain, tidak hanya memberikan estetika yang menarik tetapi juga kemudahan dalam manuver selama pertunjukan tari.
Tahun ini, tema tarian yang diusung adalah Tari Bali, yang memerlukan gerakan jari tangan yang sangat banyak. Dalam upayanya untuk menyesuaikan dengan tema ini, tim Azzahraly melakukan pembaruan signifikan pada mekanik telapak tangan robot.
"Kami memperbarui mekanik telapak tangan sehingga jari-jari tangan bisa bergerak fleksibel seperti halnya manusia," ungkap Haris.
Dalam persiapan menuju kontes selanjutnya, tim Azzahraly berencana melanjutkan pembaruan, terutama pada fleksibilitas gerakan jari-jari tangan robot. Pembaruan tersebut seperti jumlah degree of freedom (dof) pada tangan robot itu sendiri.
Prof. Dr. Agus Wiyono, S.Pd., M.T., selaku wakil dekan bidang Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kemahasiswaan, dan Alumni FT menyebut prestasi ini menambah deretan penghargaan yang telah diraih oleh UNESA khususnya di bidang robotik.
"Alhamdulillah usaha tidak menghianati hasil dengan dibuktikan tim robotik FT berhasil membawa pulang tiga trofi dari UMS kemarin dan para pemenang ini akan dibantu untuk bisa dikonversi ke skripsi," ungkapnya.
Prestasi ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi UNESA, tetapi juga mengukuhkan reputasi kampus sebagai "rumah para juara" dalam bidang robotika. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dedikasi, inovasi, dan semangat juang tinggi yang dimiliki oleh tim robotik Dewo.[]
***
Reporter: Mohammad Dian Purnama (FMIPA)
Editor: @zam*
Foto: dok Tim Dewo Robotic
Share It On: