Peringati Hari Peduli Sampah itu mengusung konsep "zero wet solid waste". Zero 'nol', wet 'basah', solid 'padat', dan waste 'sampah'. Jargon ini bermakna tak akan ada lagi penumpukan sampah padat dan sampah basah di area Unesa, khususnya di lahan Menwa. Demikian penjelasan Arman Lugito, anggota Menwa yang menjadi penanggung jawab aksi sosial tersebut.
? ? ? ? ? ? ? ? ?
Lebih lanjut, saat ditemui di markas Menwa, Dra. Winarsih, M. Kes. berharap kegiatan itu terus berlanjut. Melalui mahasiwa bimbingannya, ia berusaha mengajak Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) lain menerapkan prinsip 3R dalam pengelolaan sampah.
Menurut Rektor Unesa Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd., bencana di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, telah menjadi sejarah untuk mengingat pentingnya mengelola sampah dengan baik. Peristiwa nasional 2005 yang menelan hampir 200 orang korban hanya sekadar moment. Artinya, peduli sampah bukan hanya dilakukan pada 21 Februari. Tapi, menjadi tradisi yang terus berkembang.? Ia berharap UKM lain segera mengikuti jejak Menwa menghidupkan budaya peduli sampah. "Tidak muluk-muluk, mulai saja dari lingkungan sekitar markas UKM", ungkapnya. (Ema)
Share It On: