www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya- Pelatih renang Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) Bayu Maulana bersama tim sport science terus memantau asupan gizi para atlet agar bisa memiliki tubuh proporsional.
Hal itu dilakukan agar mereka bisa tampil maksimal dan tidak mengalami kelebihan berat badan atau overweigth.
“Jadi pada awal bulan Februari ini, gizi anak-anak mulai diperbaiki, kita kontrol secara ketat,” katanya.
Dia menjelaskan, para atlet renang putri akan mendapatkan pemantauan lebih ketat. Tujuannya, agar tidak mengalami kelebihan berat badan karena banyak asupan kalori. Menurut dia, kelebihan karbohidrat pada atlet putri lebih mudah meningkatkan berat badan karena itu harus lebih dikontrol.
“Yang lebih ditekankan cabor olahraga renang atlet perempuan, kalau laki-laki- di model apapun over bakal tercerna dengan baik,” tegasnya.
Kalau perempuan, jelasnya, harus benar-benar tertata. Pengalaman coach Bayu Maulana selama menjalankan pelatihan, atlet cewek kalau kelebihan karbo tidak terbuang dengan baik bakal jadi lemak fat tinggi sehingga renang makin berat.
“Ini, benar-benar harus diatur kayak dikurangi makanan karbo seberapa,” tambahnya.
Untuk menu latihan, kata Bayu, pihaknya terus melakukan perbaikan teknik dasar. Di antaranya adalah memperbaiki tes pernafasan dengan tes anaerobic. Sehingga, kapasitas oksigen para atlet bisa meningkat.
“Kita ada tes an aerobok dan aneerobik setiap latihan, jadi kita pakai chart dan rumus sendiri nanti anak-anak ketika latihan 50 dan 100 ada target,” tegasnya.
Sejauh ini, Bayu menilai ada peningkatan kemampuan para atlet. Di antaranya soal pernafasan dan gaya berenang masing-masing atlet yang tampil lebih sempurna.
“Misalkan renang 50 meter bebas, hasilnya di atas 37 max volume oksigen. Harus di atas 37. Menentukan target latihan anak-anak,” pungkasnya. @prs/sir
Share It On: