Panitia kegiatan, para dosen, dan narasumber seminar HMP Pendidikan IPS UNESA.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPS UNESA menggelar seminar bertajuk “Aktualisasi Sumpah Pemuda untuk Generasi Berprestasi” untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, yang diadakan di Gedung I6 Fisipol, Senin (28 Oktober 2024).
Seminar ini menghadirkan Bayu Kurniawan, Koordinator Program Studi Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang (UM), sebagai pembicara utama. Ia membawakan materi mengenai sejarah, nilai-nilai, serta aktualisasi Sumpah Pemuda dalam konteks modern.
Bayu Kurniawan menjelaskan bahwa Sumpah Pemuda merupakan tonggak penting yang mengajarkan persatuan bangsa melalui “Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa.” Dia menekankan pentingnya nasionalisme dan gotong royong bagi generasi muda, khususnya dalam menghadapi tantangan globalisasi serta pesatnya perkembangan teknologi.
"Generasi muda harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk memperluas wawasan kebangsaan serta mempromosikan prestasi Indonesia di dunia internasional," ujarnya.
Selain seminar, acara ini diramaikan oleh para peserta Sosec (Social Science Education Competition) ke-7 yang berkompetisi di bidang sosial-ekonomi. Diana Anggita Nareswari, mahasiswa UM, berbagi pengalamannya selama mengikuti lomba tersebut.
Menurutnya, persaingan kompetisi terbilang ketat. Namun, dia berhasil meraih juara pertama tingkat universitas setelah menunjukkan presentasi terbaik dalam bahasa Inggris.
Sesi materi dengan narasumber, Bayu Kurniawan, Koordinator Program Studi Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang (UM).
“Awalnya saya merasa deg-degan, tapi saya berusaha menampilkan yang terbaik agar tidak mengecewakan UM. Alhamdulillah, kerja keras itu membuahkan hasil yang manis,” ujarnya bangga.
Dari kategori SMP, Yoe Nino Huriana dari SMPN 2 Jombang berhasil membawa pulang juara pertama. Ia mengungkapkan kebanggaannya bisa mendalami nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam perlombaan ini.
“Senang sekali bisa berpartisipasi, ini kesempatan yang langka untuk memahami sejarah Sumpah Pemuda lebih mendalam. Saya merasa generasi muda perlu menjaga persatuan dengan menghargai perbedaan,” kata Yoe.
Seminar ini memberikan perspektif baru bagi peserta tentang pentingnya Sumpah Pemuda di era modern. Bayu Kurniawan melanjutkan, Sumpah Pemuda harus menjadi fondasi yang memperkuat kebanggaan generasi muda terhadap budaya bangsa.
“Melalui Sumpah Pemuda, kita bisa menumbuhkan kecintaan pada bahasa, budaya, dan tanah air, yang menjadi pondasi bagi persatuan bangsa,” tuturnya.
Yoe Nino juga menambahkan bahwa semangat Sumpah Pemuda tidak hanya menjadi sejarah, tetapi harus menjadi panduan dalam kehidupan sehari-hari. “Semangat persatuan ini bisa diwujudkan dengan cara saling menghargai antar teman dan komunitas. Saya rasa itu adalah salah satu bentuk konkret yang bisa kami lakukan sebagai generasi muda,” ujarnya.
Di akhir sesi, para peserta sepakat bahwa peringatan Sumpah Pemuda tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi panggilan untuk generasi muda dalam berkontribusi demi kemajuan bangsa.
"Sebagai pelajar, kita bisa mulai dengan tekun belajar, kemudian menggunakan ilmu yang kita dapatkan untuk kemajuan Indonesia,” tutup Yoe Nino.[*]
***
Reporter: Zakariya Putra Soekarno (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim HMP Pend IPS UNESA
Share It On: