www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA), lewat Direktorat Inovasi, Pemeringkatan, dan Publikasi Ilmiah menyelenggarakan The 1st International Conference on SDGs and Bibliometrics Studies (ICOSBI) di Ciputra World Hotel Surabaya, pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Konferensi dengan tema “Empowering the Sustainability of Higher Education Institution Toward Green Digital University” ini dihadiri sejumlah pembicara dari berbagai kampus serta mitra dalam dan luar negeri.
Sebagai keynote speaker, hadir, 1) Assoc. Prof. Dr. M Faizal bin Abdul Ghani, Ph.D., dari Universitas Malaya, Malaysia; 2) Bondan Winarno, Vice President of Health, Safety, Security, Environmental, PT Pelindo Terminal Petikemas; 3) Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., MSc., Ketua UI GreenMetric.
Selain itu, juga hadir secara daring, 4) Prof Arjen Wals, pakar Pembelajaran Transformasi untuk Ekologi-sosial Berkelanjutan dari Universitas Wageningen Belanda; dan 5), Bagus Putra Muljadi, Ph.D., dari Universitas Nottingham, UK.
Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Inovasi, Publikasi, dan Pemeringkatan UNESA, Junaidi Budi Prihanto, S.KM., M.KM., Ph.D., mengatakan, forum ini merupakan wadah sivitas akademika untuk berkontribusi dan mendukung capain Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs).
SDGs menjadi perhatian bersama dan ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya, seperti lewat diskusi ilmiah, program pertukaran, desiminasi dan publikasi hasil riset yang berkaitan dengan SGDs.
"Tantangan sekarang ini hanya bisa dihadapi dengan kolektivitas bersama komunitas akademik global. Riset dan masukan dalam forum ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan capaian SDGs dan Bibliometrik, tetapi juga untuk menginspirasi masyarakat ke depan.
*
www.unesa.ac.id
Pada sesi materi, Prof Riri Fitri Sari menyampaikan seputar pemberdayaan berkelanjutan pendidikan tinggi menuju green digital university. Ada beberapa fokus global terkait SDGs yaitu perubahan iklim, degradasi lingkungan dan ketidaksetaraan sosial.
Di samping itu, SGDs menjadi sentral framework untuk mengatasi berbagai tantangan. Menurutnya, perguruan tinggi harus menyeleraskan misi mereka dengan SDGs dan mengenali peran pentingnya dalam tantangan tersebut.
"Bagi perguruan tinggi, ada beberapa jalan untuk mencapai SGDs yaitu melalui riset dan inovasi, edukasi dan kesadaran, keterlibatan komunitas, dan pengaruh kebijakan," papar perempuan peraih penghargaan Habibie Prize 2022 itu.
Dia melanjutkan, green digital university merupakan sebuah konsep yang memadukan dua elemen krusial, keberlanjutan dan digitalisasi. green digital university menjadikan keberlanjutan sebagai core value sembari memanfaatkan inovasi digital untuk meningkatkan kualitas, aksesibilitas dan efisiensi pendidikan.
Sementara itu, Prof Arjen Wals menyoroti peran pendidikan tinggi dalam mencegah keruntuhan ekologi sosial, utamanya soal pendekatan menyeluruh universitas menuju transformasi insitutusi (berkelanjutan).
"Kondisi iklim sekarang harus menjadi perhatin kita bersama di seluruh dunia termasuk warga akademik perguruan tinggi. Suhu panas bumi meningkat, ketika hujan banjir di mana-mana. Beberapa generasi mengalami suhu panas yang sangat drastis perbedannya," ucpanya.
Menurutnya, pendidikan merupakan potensi atau jalan untuk memperbaiki bumi. Namun, sebelum itu perlu adanya transformasi sistem pendidikan yang mengarah pada upaya peningkatan kesadaran dan tindakan yang ramah lingkungan dan bumi.
"Untuk apa pendidikan dan pembelajaran dilakukan? Setidaknya ada tiga fungsi pendidikan yaitu fungsi eco-socialisation, eco-qualification, dan eco-subjectification," paparnya.
Masih dalam sesi yang sama, Bondan Winarno memaparkan tentang green digital university yang di dalamnya di memberikan penekanan pada transformasi peran strategis perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, transportasi, air, sampah, energi dan perubahan iklim serta kondisi dan infrastruktur.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Gubernur Jatim., Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc; jajaran pimpinan UNESA; Direktur Inovasi, Pemeringkatan dan Publikasi Ilmiah dan jajaran direktorat selingkung UNESA, dan pakar dari sejumlah perguruan tinggi. [*]
*
Reporter: Nabilla Habibah
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: