www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya-Keberagaman alam dan budaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke menjadikan Indonesia sebagai negara yang terkenal di bidang pariwisata. Sayangnya, selama Covid-19 mewabah, sektor pariwisata menjadi salah satu yang paling berdampak.
Hal itulah yang dibahas bersama antara Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Menparekraf), praktisi, akademisi, dan peniliti dalam Webinar Nasional bertajuk “Revitalisasi Sektor Pariwisata di Era Pandemi: Antara Pemulihan Ekonomi dan Penaggulangan Pandemi” yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Hukum dan Pembangunan Universitas Negeri Surabaya (PKHP UNESA) pada Selasa (02/03/2021).
Hadir dalam kesempatan itu, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., Menparekraf, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc., Wakil Gubernur Jawa Timur, Prof. Dr. H. M. Hadin Muhjad, S.H., M.Hum., Guru Besar Hukum Administrasi Negara Universitas Lambung Mangkurat, dan Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H., Guru Besar Hukum Internasional Universitas Sumatera Utara.
Dalam sambutannya, Sandiaga menjelaskan bahwa sektor pertama yang terkena dempak pandemi adalah pariwisata. Kunjungan di Bali dan Jawa Timur mengalami penurunan drastis. “Saya sedih mendengar cerita teman-teman di lapangan dan akan kita lakukan yang terbaik untuk pemulihannya,” ujarnya.
Mengutip data survey PHRI pusat pada September 2020 bahwa ada 1.033 tempat usaha hotel dan restauran yang terpaksa tutup secara permanen. Selain itu, data di lapangan ada sekitar 125-150 restauran yang tutup setiap bulannya. Hal itu berdampak pada turunnya jumlah lapangan pekerjaan yang berdampak sudah di atas 2 juta. “kalau lihat 2,6 juta yang kehilangan mata pencaharian, ada sekitar 10 juta lebih masyarakat Indonesia yang tidak memiliki penghasilan,” terangnya.
Pada 2021 ini, lanjut Sandiaga, mestinya menjadi tahun kebangkitan, semua harus optimistis dan tidak terus menerus sedih atau mengeluh. Indonesia pasti bisa keluar dari krisis dan mengatasi situasi ini secara tepat. Di Kemenparekraf RI sudah membuat kebijakan dan strategi khusus untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berpijak pada pilar inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
Dia juga mengungkapkan tengah berkolaborasi dengan kepala daerah untuk meningkatkan kualitas kesehatan, kemananan dan kenyamanan lewat program kawasan sehat terpadu (KST) di beberapa destinasi wisata di Jawa Timur dengan penerapan Cleanliness, Health, Safety, and Environment (SHSE).
Emil Elestianto melaporkan bahwa untuk Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur siap menjadi pilot project. Ada tiga pengembangan prioritas wilayah di Jatim yang disepakati dengan Preasiden, yakni Surabaya Metropolitan Area, Bromo Tengger Semeru (BTS), dan Mataraman atau Selingkar Wilis. “Menteri PU menyampaikan lelang investasi Tol Malang-Kepanjen kemungkinan akan segera dilauncing. Ini akan menjadi aksesibilitas penting di lereng Gunung Bromod dan sekitarnya,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. Rektor Unesa dalam sambutannya menyampaikan bahwa Unesa selalu siap mendukung program pemerintah dalam hal pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurutnya, era pendemi tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Semua harus berpegangan tangan dan berkolaborasi dalam satu visi memajukan Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
“Terima kasih atas kehadiran semua pihak,” ucapnya. “Semoga kolaborasi ini dan yang dibicarakan pada kesempatan ini menjadi langkah penting bagi realisasi program-program unggulan pusat, daerah, dan Unesa,” harapnya.
Sebagai pembicara pertama, Prof. Dr. H. M. Hadin Muhjad, S.H., M.Hum membahas mengenai dinamika hukum administrasi pada masa pandemi Covid-19. Dia juga memaparkan tentang berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah selama masa pandemi, mulai dari kebijakan visa, keluar-masuk orang asing di Indonesia hingga kebijakan lainnya.
Sedangkan, Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H. membahas mengenai perspektif hukum internasional terhadap pandemi Covid-19 terkait pandemic saat ini dan menjelaskan seperti apa hukum internasional melindungi umat manusia, atau menyelesaikan dan mengurangi dampak karena serangan pandemi serta pro-kontra di dalamnya.
Pada kesempatan itu, juga dihadiri oleh Ketua PKHP UNESA Dr. Hananto Widodo, SH., MH., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa Dr. Totok Suyanto, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Sosial dan Hukum Unesa Arinto Nugroho. S.Pd., SH., MH. Acara diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh daerah di Indonesia. (Hasna/zam)
Share It On: