Assoc. Prof. Dr. Abadi dari UNESA membahas pentingnya memperbarui model predator-mangsa klasik dalam InCiReSMa 2024.
Unesa.ac.id, SURABAYA—Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan International Conference of Interdisciplinary Research and Studies in Mathematics (InCiReSMa) 2024 secara daring pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
Selaku ketua panitia InCiReSMa 2024, Rudianto Artiono, mengatakan, konferensi ini sebagai wadah untuk mendorong transformasi dan inovasi bidang matematika. Konferensi yang mencakup 15 bidang matematika ini mengangkat tema "Transforming World’s Future through Interdisciplinary Research in Mathematics to Support SDGs".
"Melalui konferensi ini, diharapkan berbagai pemangku kepentingan dapat bertukar ide dan solusi inovatif yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah kompleks untuk terus mendorong batas-batas pengetahuan matematika demi kemajuan bersama," pungkasnya.
Adapun pakar yang hadir meliputi Asst. Prof. Alden Jack Edson dari Michigan State University, Assoc. Prof. Wanty Widjaja, Ph.D. dari Deakin University, Prof. Dr. Ali Akgül dari Siirt University, Assoc. Prof. Dr. Abadi, M.Sc. dari UNESA, dan Prof. Ebenezer Bonyah, M.Ed., M.Sc., Ph.D. dari Akenten Appiah-Menka.
Sebagai pemateri pertama, Assoc. Prof. Dr. Alden J. Edson memaparkan inovasi dalam pengajaran matematika dengan transisi dari materi cetak ke digital. Ia menjelaskan bahwa banyak materi digital saat ini tidak memanfaatkan teknologi sepenuhnya, berfokus pada keterampilan dan manipulasi simbolis.
"Platform digital memberikan pengalaman belajar yang lebih egaliter dan mendukung kolaborasi yang lebih baik dalam pengembangan ide matematika," jelasnya.
Assoc. Prof. Wanty Widjaja menjadi salah satu narasumber inCIReSMa 2024. Dia menekankan pentingnya pendekatan terstruktur dalam peningkatan kualitas pendidikan.
Penelitiannya berfokus pada pengembangan platform digital kolaboratif untuk kurikulum Connected Mathematics Project (CMP), yang menyediakan fitur individual dan kolaboratif untuk siswa, serta dashboard bagi guru. Siswa dapat mengakses dan mengedit materi CMP, serta membagikan dan mengintegrasikan pekerjaan kelompok dalam tugas individu. Guru dapat memantau dan memberikan umpan balik dengan peserta didik secara real-time.
Sama halnya dengan Assoc. Prof. Wanty Widjaja, Ph.D., dalam presentasinya mengangkat isu pentingnya mengatasi pendekatan pengajaran tradisional. Pasalnya perlu adanya pendekatan terstruktur dalam mencapai pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) UNESCO.
"Untuk mengajar matematika dan sains secara interdisipliner, guru harus mengembangkan keahlian adaptif yang dapat dibangun melalui kolaborasi dalam perencanaan, pengajaran, dan refleksi Bersama," terangnya.
Fleksibilitas dan praktik disengaja muncul saat guru menyesuaikan komponen pelajaran berdasarkan kemampuan siswa. Namun, tantangan utama seperti keterbatasan waktu, ruang, perbedaan kemampuan siswa, dan keselarasan kurikulum tetap ada.
Sebagai solusi, ia menggarisbawahi pentingnya dukungan berkelanjutan untuk guru dalam mengembangkan keahlian adaptif melalui praktik kolaboratif dan reflektif.
Jajaran tim penyelenggara InCiReSMa 2024 yang terdiri dari dosen dan mahasiswa selingkung FMIPA UNESA.
Pada bidang keilmuan matematika khususnya pada biomatematika, Assoc. Prof. Dr. Abadi membahas pentingnya memperbarui model predator-mangsa klasik. Ia menjelaskan dengan mempertimbangkan kapasitas daya dukung yang variabel, bukan lagi sebagai konstanta.
"Perubahan lingkungan global mengharuskan kita untuk mengadopsi model yang lebih realistis, di mana kapasitas daya dukung berperan sebagai fungsi dinamis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan,"ujarnya.
Penelitiannya menunjukkan bahwa perubahan kapasitas daya dukung ini dapat menyebabkan berbagai jenis bifurkasi, seperti bifurkasi transkritis dan Hopf, yang menandakan perubahan stabilitas dalam sistem ekologi. Studi kasusnya juga mengungkapkan bagaimana variasi dalam parameter sistem, seperti penggunaan refuge bagi mangsa dan fungsi trofik, dapat memicu bifurkasi lain seperti sadel-node, yang berimplikasi pada munculnya bistabilitas dalam ekosistem.
Konferensi yang merupakan bagian dari rangkaian Konaspi XI 2024 ini diikuti ratusan peserta ini tidak hanya memberikan wawasan teoritis tentang dasar matematika, tetapi juga memiliki aplikasi praktis yang signifikan dalam penerapannya. Hal itu untuk merancang strategi baik di bidang Pendidikan maupun keilmuan yang lebih efektif dan adaptif. [*]
***
Reporter: Mohammad Dian Purnama (FMIPA)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: