Mellya Dwi Purnamasari atau Melly (berkebaya putih, dua dari kanan pembaca) mahasiswi prodi Sastra Inggris, FBS UNESA yang lolos IISMA ke Vytautas Magnus University (VMU), di Kota Kaunas, Lithuania.
Unesa.ac.id SURABAYA—Mellya Dwi Purnamasari, mahasiswi semester 6, Prodi S-1 Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), UNESA dinyatakan lolos Program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) di Vytautas Magnus University (VMU), di Kota Kaunas, Lithuania.
Bisa tembus program IISMA ke Eropa merupakan cita-citanya sejak di bangku SMA. Perempuan kelahiran Jember, 11 Mei 2003 itu menganggap penting belajar di kampus Eropa yang kental dengan pemikiran terbuka dan budaya belajarnya yang khas.
“Tradisi keilmuan dan perkembangan iptek di sana penting untuk diketahui dan digali spirit dan pengalamannya. Saya ingin mengembangkan diri dengan gagasan dan pemikiran serta terlibat diskursus internasional,” ucap mahasiswi yang tengah menjalani Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) itu.
Perjalanan Melly lolos IISMA dimulai dari kelas Fonologi yang diajar, Prof. Slamet Setiawan, M.A., Ph.D yang tidak lain merupakan Direktur TIK dan Kerja Sama UNESA. Dari kelas itulah, dia mendapat informasi program IISMA.
Mendengar kabar baik tersebut, Melly teringat dengan cita-citanya waktu SMA yang ingin belajar ke Eropa. Informasi itu menjadi kesempatan baginya untuk mewujudkan harapan tersebut.
Melly mulai mendaftar program IISMA pada semester 4. Karena persiapan yang belum maksimal, langkahnya terhenti di tahap wawancara. “Saya telat dapat info, sehingga persiapannya pun kurang matang, terutama terkait esai, CV, dan tes bahasa Inggris duolingo,” bebernya.
Dengan kegagalannya itu, semangat Melly sempat turun dan sempat menganggap bahwa IISMA bukan jalan untuk menggapai mimpi belajar ke Eropa. Kendati demikian, Melly tetap aktif mengembangkan diri dengan ikut berbagai kegiatan internasional seperti International Cultural Festival.
Melly (dua dari kiri pembaca) saat berpartisipasi dalam kegiatan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bersama bagian kerja sama.
Bertemu dengan banyak relasi dalam kegiatan internasional bersama Kantor Urusan Internasional (KUI) atau OIA UNESA membuat motivasi Melly kembali menyala. Pada semester 5, Melly memutuskan kembali mendaftar IISMA.
Kali ini dengan persiapan yang lebih matang. Dia ikut mentoring bersama OIA, sharing session bersama awardee tahun sebelumnya. Dan di awal semester 6 perjuangannya berbuah manis dengan dinyatakan lolos IISMA.
“Meski ada tantangan aku harus ngurus semuanya sendiri, jauh dari orang tua, aku urus mandiri dokumen segala macam, contohnya tes bebas narkoba sendiri ke Rumah Sakit,” tambah putri dari pasangan Abdul Aziz dan Henik Kusmiyati itu.
Ketika mendaftar IISMA, Melly memilih tiga negara yaitu Italia, Lithuania, dan Inggris. Meski diterima di Lithuania, sebenarnya ia ingin sekali mengunjungi Italia.
“Aslinya pengen ke Italia, karena ngefans sama Tim Scuderia Ferrari di Formula 1 (F1). Setiap selesai salat, saya selalu berdoa agar bisa lolos ke Italia, tetapi Allah punya rencana lain, agar aku bisa mengunjungi Laut Baltik. Jadi nanti insya Allah aku bisa berkesempatan belajar banyak di sana,” tuturnya.
Apa tantangan mengejar kursi IISMA? Menurut Melly, tantangan sebenarnya adalah dirinya sendiri. Bagaimana caranya bisa mewujudkan mimpi bertahun-tahun yang lalu saat dirinya masih SMA.
“Saya mulai berusaha, berdoa tidak lupa, minta support orang tua, terus step by step Saya ikuti. Saya upayakan jangan sampai teledor karena IISMA itu nggak mau awardee yang niat gak niat. Kalau emang udah niat di hati mau jadi awardee IISMA ya saya siapkan sejak jauh-jauh hari,” jelasnya.
Selama di VMU nanti, Melly akan mendalami terkait bidang ilmu yang tidak jauh dari fokus studinya di prodi Sastra Inggris. “Karena aku sangat suka komunikasi interkultural, dan sosiolinguistik. Di sana aku akan belajar seputar kebahasaan dan kesastraan, dengan berbagai perspektif yang berbeda,” bebernya.
Selain itu, dia juga berencana join teaternya Vytautas Magnus University (VMU) untuk membangun jaringan bersama mahasiswa mahasiswa di sana dan penerima beasiswa Erasmus, termasuk berdiskusi terkait folklore bersama mereka.
“Saya juga berharap bisa nyicil skripsi aku terutama dari ilmu yang akan di pelajari di sini yaitu sosiolinguistik. Semoga bisa publikasi jurnal ilmiah bereputasi internasional dari program yang saya ikuti ini,” harap perempuan dengan hobi membaca dan mengoleksi buku itu.
Bagi Melly, lolos IISMA bukanlah puncak dari pencapaian, melainkan awal dari perjalanan pengembangan diri yang sesungguhnya. Dia berharap, dengan lolos program tersebut, bisa mendapat banyak pengalaman, wawasan, gagasan baru serta bisa membawa bekal penting bagi diri sendiri, orang tua, almamater dan negara.
“Ini bukan yang pertama saya ke luar, sebab dulu waktu SMA saya juga pernah ikut program pertukaran di Australia. Program pertukaran ini membuat pikiran saya terbuka dan punya harapan yang terwujud melalui IISMA ini,” tukasnya.[]
***
Reporter: Muhammad Azhar Adi Mas’ud (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi Mellya Dwi Purnamasari
Share It On: