Mahasiswa Prodi S-1 Sastra Inggris UNESA, Irene Carol Christabel menunukkan semangat yang pantang menyerah. Dia lolos IISMA-Co di Lomonosov Moscow State University.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Memiliki impian untuk belajar di luar negeri, mahasiswa Prodi S-1 Sastra Inggris Irene Carol Christabel terus berjuang untuk bisa belajar di Benua Eropa. Setelah sempat tak lolos Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), perempuan yang akrab disapa Irene ini berhasil buktikan diri lolos program IISMA-Co di Lomonosov Moscow State University, Rusia.
“Rasanya jiwa kompetitif saya tertantang, dan akhirnya sekitar dua bulan setelah itu ada informasi tentang IISMA-CO ini dan coba daftar,” ungkapnya.
Tak ingin mengulang kejadian yang sama, Irene belajar membuat esai dan memperbaiki hasil tes profisiensi bahasa Inggrisnya. Membuat esai merupakan hal yang melelahkan baginya. Kendati begitu, perempuan yang memiliki nama panggilan Ine di keluarganya ini selalu berkonsultasi dengan awardee-awardee IISMA sebelumnya.
Selain itu, ia juga memanfaatkan tips yang didapat di Youtube ataupun Instagram untuk memperbaiki esainya. “Sering nonton Youtube kalau mau persiapan buat tes bahasa Inggrisnya. Saya ngerasanya lebih nyaman aja dan santai.” ungkapnya.
Mendapatkan informasi bahwa dirinya berhasil lolos IISMA-CO ke Rusia, Irene senang dan bingung di waktu yang bersamaan. Bukan tanpa alasan, persyaratan untuk keperluan daftar ulang cukup banyak dan ketat terutama pada aspek kesehatan.
“Ada beberapa hasil tes kesehatan yang perlu diserahkan, ada enam, salah satunya tes HIV. Jadi waktu KKN itu saya harus bolak-balik rumah sakit buat tes kesehatan,” ucap Irene saat menceritakan empat bulan menghabiskan masa KKN-nya.
Mahasiswa yang sekarang tinggal di Jombang ini bermimpi untuk menjadi seorang diplomat. Menurutnya, salah satu cara yang tepat untuk mengantarkan dirinya berkenalan dengan dunia itu adalah kemampuan jurnalistik.
Di sana Irene akan belajar tentang linguistic features of media communication, theories and studies of mass communication, current issues of mass media, dan contemporary Russian culture in global context.
Irene ingin menjadi jurnalis, karena itu bidang yang akan dipelajarinya di sana berkaitan dengan linguistik dan komunikasi.
Dia ingin menjadi seorang jurnalis yang sadar terhadap isu-isu terkini. Selain itu, kegiatan tulis-menulis yang dilakukan seorang jurnalis menurutnya akan melatih kemampuannya dalam berkomunikasi dengan orang lain melalui tulisan.
Dulunya dia merupakan anak yang pendiam dan tidak tertarik untuk menjalin komunikasi dengan banyak orang. Namun setelah menjajaki bangku SMA, Irene mulai tertarik mengikuti ekstrakurikuler keroncong yang berhasil membuatnya menjadi pribadi yang aktif berbicara.
Sejak itulah dia merasakan asiknya berkomunikasi dengan banyak orang. “Awalnya saya mikir kalau obrolannya nggak jelas, tapi kok seru aja gitu rasanya, dari situlah mulai senang ngobrol sama orang,” ungkapnya.
Sejak mendaftarkan diri di IISMA-Co, Irene sadar kalau dia harus memikirkan besaran biaya yang harus ditanggungnya selama menimba ilmu di luar negeri. Alasan itu pula yang membuatnya melirik Rusia sebagai negara tujuan.
Selain karena merupakan negara yang berdiri di dua benua, Eurasia, menurutnya biaya hidup di sana masih bisa dijangkau olehnya.
Anak dari ayah yang bekerja sebagai pegawai bank dan ibunya yang merupakan seorang manager perusahaan di Surabaya ini mengaku kedua orang tuanya mampu dan setuju untuk membiayainya. “Kalau mau pilih ya enaknya diobrolin juga sama orang tua, biar lancar ke depannya,” ujarnya.
Mahasiswa yang aktif di komunitas agama dan musik di kampus ini mengajak agar teman-teman yang lain untuk mencoba peruntungan di kesempatan belajar yang ada untuk menggali potensi yang dimiliki lebih dalam.
Perempuan yang hobi bernyanyi dan bermain gitar ini masih belum bisa percaya bahwa dengan nilai yang dikatakan mepet dengan minimum persyaratan ini bisa membawanya belajar ke Negeri Beruang Merah. Dia akan berangkat ke sana pada 9 September 2024 mendatang.
“Dicoba aja, kita nggak pernah tahu potensi mana yang bisa membawa kita untuk menemukan potensi baru yang belum kita pernah kira sebelumnya. Gagal coba lagi, mumpung masih ada kesempatan,” ucapnya semangat.[*]
***
Reporter: Fatimah Najmus Shofa (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dok Irene.
Share It On: