Jajaran pimpinan dan sejarawan UNESA sambut kunjungan Yasuoka Shotaro dan keluarganya di UNESA.
Unesa.ac.id, SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kedatangan tamu dari Jepang, yaitu dr. Yasuoka Shotaro bersama sejumlah keluarganya pada Selasa, 11 Juni 2024. Mereka disambut jajaran pimpinan terkait dan sejarawan UNESA di Meeting Room, lantai 7, gedung Rektorat Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya.
Dalam pertemuan tersebut diungkapkan bahwa Yasuoka Shotaro merupakan cicit dari mantan jenderal gubernur militer Jepang di Surabaya, Yasuoka Masaomi, yang meninggal di Indonesia sekitar tahun 1945.
Kehadirannya di kampus ‘Rumah Para Juara’ bertujuan untuk menggandeng pakar sejarah UNESA guna mencari informasi mengenai posisi makam sang mantan jenderal Jepang yang sampai sekarang belum diketahui lokasinya tersebut.
Yasuoka menyampaikan keinginannya untuk mengetahui dan melihat kuburan buyutnya. Atas dasar itulah, dia hadir di UNESA. Selain itu, dia juga ingin melihat langsung kehidupan di Surabaya, tempat buyutnya dulu bertugas.
Sejarawan UNESA (tengah) bersama perwakilan keluarga besar Yasuoka Shotaro.
"Paling tidak saya ingin melihat bagaimana kehidupan di Surabaya, sehingga saya bisa membayangkan buyut saya bertugas di sini. Paling tidak saya bisa mengalami itu," ungkapnya.
Kehadirannya di UNESA bukan tanpa alasan. Yasuoka mendapatkan rekomendasi dari Prof. Hayashi Eichi, seorang ahli sejarah Jepang yang khusus mendalami sejarah Indonesia.
"Profesor Hayashi merekomendasikan kenalannya yang merupakan pakar sejarah di UNESA, yaitu Prof. Nasution untuk saya temui, dan hari ini saya bisa bertemu dengannya di UNESA," tambahnya.
Pada kesempatan itu, sejarawan UNESA, Prof. Drs. Nasution, M.Hum., M.Ed., Ph.D., mengatakan bahwa tugas mengeksplorasi makam zaman perang dulu sangat menantang dan ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan UNESA.
Prof. Nasution menambahkan bahwa dia mengajak Yasuoka Shotaro dan keluarga untuk melakukan pertemuan di Surabaya agar keluarga tersebut bisa mendapatkan informasi langsung terkait kehidupan di Surabaya.
"Tujuannya agar Yasuoka Shotaro dan keluarga bisa merasakan dan memahami kehidupan buyutnya ketika bertugas di Surabaya waktu itu. Sebagai kampus yang memiliki prodi Sejarah, UNESA harus satu langkah di depan untuk membantu sesama," ucapnya. []
***
Reporter: Saputra (FBS), dan Sindy Riska Fadillah (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: dokumentasi tim HUMAS UNESA
Share It On: