Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyelenggarakan Pelatihan dan Pembentukan Gerakan Budaya Menulis di Surabaya yang diselenggarakan selama dua hari di The Alana Hotel Surabaya Jalan Ketintang Baru I Gayungsari Surabaya, 19 20 September 2014. "Ini merupakan acara yang ke-5, sebelumnya sudah pernah diadakan pelatihan seperti ini di Jakarta, Makassar, Aceh, Semarang dan sekarang di Surabaya," ujar Qamaruddin SF, Staf Khusus Kemdikbud bidang kebudayaan. Pelatihan ini ditujukan kepada mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang tertarik dalam bidang penulisan. Hal ini dapat dilihat dari syarat untuk mengikuti kegiatan ini yaitu peserta harus sudah punya tulisan yang dimuat di media kampus atau media massa sedangkan bagi mahasiswa yang belum punya tulisan diwajibkan menulis esai. Unesa mengutus lima delegasi untuk berpartisipasi dalam pelatihan ini. Mereka adalah Ahmad Ilham Habibi (Fisika), Soerjo Waskito (Matematika), Khanif Istiqomah (Pendidikan Luar Biasa), Dimas Agus Hairani (Manajemen), dan Nisya Septik Prianda (Ilmu Hukum). Mereka terpilih untuk mengikuti pelatihan bersama delegasi dari Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Trunojoyo (UTM), dan Universitas Jember (Unej). Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk komunitas penulis, para peserta yang mengikuti pelatihan ini diharapkan bisa menjadi penggerak komunitas penulis di tiap-tiap kampus. Di akhir acara, Qamaruddin SF berpesan, "Para peserta yang mengikuti pelatihan ini bukan hanya dilatih untuk menjadi penulis, tetapi juga untuk menggerakkan para penulis yang ada di kampus, jadi tugasnya lebih berat." Selain oleh Qamaruddin SF, pelatihan ini juga diisi oleh Muhammad Husnil, penulis buku biografi Anies Baswedan yang berjudul "Melunasi Janji Kemerdekaan" dan Anton kurnia, seorang esais dan cerpenis yang tulisan-tulisannya sudah sering dimuat di media massa. Pada pelatihan ini peserta belajar banyak hal tentang penulisan. Mulai dari menggali gagasan, membuat dan mengembangkan outline sampai editing. "Suatu kesempatan emas bisa mewakili Unesa dalam Gerakan Budaya Menulis ini. Suatu kebanggaan bisa berdiri di antara orang-orang yang sukses membangun negeri lewat tulisan," ucap Khanif istiqomah, salah satu delegasi Unesa dari jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB). Pada akhir kegiatan, dibentuk komunitas menulis di tiap-tiap kampus dan di Jawa Timur. Ahmad Ilham Habibi terpilih sebagai ketua komunitas penulis di Unesa sedangkan di Jawa Timur diketuai oleh Nisya Septik Prianda yang juga mahasiswa Unesa dari jurusan Ilmu Hukum. (Habibi/Byu)