www.unesa.ac.id
Acara Monev dilaksanakan di lantai 9 ruang Auditorium LPPM Unesa. Dalam kegiatan ini dihadiri oleh 85 orang yang terdiri dari unsur REV LPTK, SPADA, Transfer Kredit, PIN/SIVIL, PILN, Bidikmisi, ADIK, Robot, on Mipa, MTQMN, Prodi ASUH, UKOM, SPMI, KLINIK SPMI, SPADA 7in1.
Dalam monev ini untuk program beasiswa bidikmisi dilakukan dengan pembagian instrumen angket. Angket yang diberikan diisi oleh mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi atau perwakilan mahasiswa dari setiap fakultas. Dari hasil angket itulah akan dilihat sisi mana saja yang perlu dibenahi dan sisi mana yang ditingkatkan.
Sementara itu untuk menampung segala bentuk masukkan dan gagasan dari para mahasiswa, Maulana Irfan dari Unversitas Padjadjaran (Unpad) Bandung selaku anggota monev menggelar Focus Group Disscussion untuk menggali lebih dalam kendala dan saran dari proses terselenggaranya program beasiswa bidikmisi.
Menurut Irfan dalam sela-sela pelaksanaan FGD mengatakan bahwa pendidikan adalah milik semua tanpa terkecuali. Irfan juga menyatakan Beasiswa Bidikmisi merupakan bantuan kepada mahasiswa kurang mampu untuk dapat melanjutkan prestasi di jenjang perkuliahan.
“Tujuan bidikmisi ialah sejatinya education for all artinya untuk memfasilitasi calon mahasiswa yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah yang berprestasi agar dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi,” tegas Irfan.
Selain itu menurut Rizki Kurniawan salah satu perwakilan mahasiswa menegaskan bahwa dengan adanya program beasiswa bidikmisi agar dapat dibuatkan pedoman khusus yang menerangkan hak dan kewajiban yang harus diikuti oleh penerima beasiswa.
“Dengan adanya buku pedoman kami tau apa saja yang perlu dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan dalam penerimaan beasiswa bidikmisi,” ungkap Rizki.
Monev ini ditutup dengan sesi foto bersama dengan para mahasiswa dan anggota monev. (QQ/why)
Share It On: