Unesa bekerja sama dengan HNU dipercaya Hanban yang merupakan lembaga swadaya terbesar di China untuk membuka PBM karena memiliki Prodi Mandarin. Menegaskan hal itu, Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd. berharap Pusat Bahasa Mandarin dapat dinikmati semua orang yang ingin belajar bahasa Mandarin, khususnya warga masyarakat Surabaya. "Kami bermimpi Pusat Bahasa Mandarin bukan hanya sarana belajar bahasa tapi juga untuk mempertemukan dua budaya, yakni Indonesia dan China", tambah orang nomor satu Unesa ini. Menurut Muchlas, Bahasa Mandarin diyakini menjadi bagian yang tidak akan dapat terelakkan dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini pun dibenarkan oleh Ketua Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, Dr. Alim Markus, yang didukung beberapa pihak lainnya yang hadir dalam acara peresmian PBM, di antaranya Prof. Fasli Jalal selaku Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) yang turut andil merintis PBM, Konsul Jenderal China, Mr. Shao Yi Wu selaku Duta Besar China, Rektor HNU yang diwakili oleh Mr. He Xiang Liu, Lili Sholeh W. sebagai perwakilan dari Gubernur Jatim, dan lainnya, dengan melihat kenyataan yang ada sekarang.
China sebagai negara tetangga yang dikenal dengan negara raksasa dunia selain Amerika, memiliki pengaruh yang besar hampir di semua sektor. Terlebih dengan dibukanya perdagangan Asia atau lebih dikenal dengan perdagangan bebas, semakin menunjukkan peranan penting Bahasa Mandarin dan pemilik bahasanya. Dengan begitu Bahasa Mandarin dikatakan Alim Markus menjadi sarana berkomunikasi masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi. Bahasa Indonesia adalah bahasa ibu pertiwi. Bahasa Inggris adalah bahasa internasional. "Jika mau berdagang, bisnis lancar, belajar Bahasa Mandarin karena bahasa ekonomi adalah Bahasa Mandarin", tegas pemilik Maspion Group ini.
Sementara itu mengenai adanya PBM tersebut menurut Dr. Ali Mustofa, M. Pd., Direktur Pusat Bahasa Mandarin Unesa, pendirian PBM telah dirintis Unesa sejak 6 bulan lalu. Sekitar pertengahan 2010, Unesa mengajukan permohonan bersama dengan Perguruan Tinggi (PT) lain, baik swasta maupun negeri ke Kementrian dan Hanban kemudian ditunjuk untuk mendirikan PBM dan sebagai buahnya adalah peresmian PBM. Ada enam PT di Indonesia termasuk Unesa yang ditunjuk, antara lain Universitas Maranata Bandung, Universitas Al-Azhar Jakarta, Universitas Tanjung Pura Pontianak, Universitas Negeri Malang (UM), dan Universitas Hassanuddin Makassar. Dari keenam itu hanya Unesa yang memiliki Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin. Hal itu semakin menguatkan pendapat publik yang menilai Unesa semakin baik dan tentu juga favorit seperti halnya yang terjadi pada SNMPTN tahun ini, Unesa termasuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit yang diminati para calon mahasiswa yang ingin masuk ke PT.
Selain itu, PBM yang menurut Direktur PBM Unesa telah diresmikan untuk kelima kalinya dari PBM yang ada di Indonesia ini menyatakan bahwa program dan rencana juga telah dipersiapkan dengan bekerja sama dengan pihak lain, khususnya HNU. Dengan adanya ini, semua pihak berharap hubungan kerja sama semakin kuat dan bisa bersama-sama menciptakan kehidupan yang rukun antar bangsa yang masih serumpun ini dengan prinsip menyelenggarakan, melaksanakan, menikmati, dan berusaha bersama seperti yang dikatakan Konsul Jendral China di Surabaya. [Rizka Amalia_Humas]
Share It On: