www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Program Indonesian International Student Mobility Awards atau IISMA besutan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa Indonesia untuk menimba ilmu di kampus-kampus luar negeri selama satu semester.
Bagi mereka yang mendapatkan kesempatan itu, pulangnya membawa bekal dan ceritanya masing-masing. Seperti Syifaa Khoirunnisaa, mahasiswi UNESA yang menjadi awardee IISMA 2022 misalnya yang punya cerita menarik selama belajar di Palacky University Olomouc, Ceko.
Mahasiswi S-1 prodi Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) itu menceritakan bahwa dia berangkat ke Ceko pertengahan 2022 dan kembali ke Indonesia pada Januari 2023. Di tengah kesibukan di sana, dia juga menyelesaikan skripsi.
“Saya menyusun skripsi sejak semester enam dan waktu berangkat ke luar negeri itu saya bertekad belajar sekaligus harus menyelesaikan skripsi. Mungkin bisa dibilang, menyelam sambil minum air,” ucap mahasiswa angkatan 2019 itu.
Untuk menuntaskan skripsi yang berjudul “A Multimodal Discourse Analysis of Indonesian Beauty Product Advertisement Featuring Korean Celebrity on Instagram Post” itu dia tentu harus pandai mengatur waktu. Dia memanfaatkan waktu istirahatnya atau di sela-sela kesibukan belajarnya untuk mengerjakan skripsi.
Setelah dikerjakan, naskah skripsinya itu dikonsultasikan secara daring dengan pembimbingnya yang juga sedang berada di luar negeri, United Kingdom (UK). Pendekatan atau cara konsultasi jarak jauh ini tentu atas komunikasi terlebih dahulu dengan pembimbing.
Strategi Syifaa yaitu naskah skripsi yang sudah disusun dikirim ke pembimbing untuk diperiksa. Catatan perbaikan kemudian dikirim kembali dan Syifaa melakukan revisi sesuai arahan pembimbing. Jika ada hal-hal yang perlu dibahas bersama misalnya, baru kemudian ada konsultasi tatap muka virtual.
“Biasanya saya mengirim skripsi, kalau ada revisi saya perbaiki. Kalau saya bingung atau ada bagian yang tidak saya pahami, barulah ada konsultasi tatap muka virtual. Gak terlalu sering, paling sekitar satu kali dalam dua minggu selama proses revisian,” ucapnya.
www.unesa.ac.id
Lewat skripsinya, Syifaa membahas iklan produk kecantikan Indonesia yang menggunakan selebritas Korea di Instagram. Iklan tersebut dianalisis menggunakan wacana multimodal. Wacana multimodal ini merupakan studi yang mengkaji teks, gambar, warna, simbol dan sumber semiotik lainnya yang mempresentasikan makna.
Penelitian ini dianggap penting, karena banyak produk kecantikan di Indonesia yang iklannya menggunakan selebritas luar negeri, utamanya Korea. “Saya percaya semua aspek yang terpancar dari iklan itu saling berhubungan dan membentuk makna tertentu. Kombinasi warna dan penggunaan kalimat persuasif sangat penting untuk strategi marketing, termasuk desain dan copywriting,” tukasnya.
Setelah melewati berbagai tantangan, Syifaa berhasil menuntaskan skripsinya. Dia kembali ke Indonesia membawa oleh-oleh berupa skripsi dan pengalaman belajar di Negeri Seribu Kastil. Dia kemudian maju sidang skripsi dan dinyatakan lulus beberapa waktu lalu.
Selain soal skripsi, Syifaa juga menceritakan pengalaman lainnya di sana. Dia merasa tertarik dengan atmosfer pendidikan di Ceko yang di antaranya memulai pembelajaran dengan menuliskan ekspektasi atau hal-hal yang ingin dipelajari mahasiswa. Strategi itu membuat Syifaa merasa mendapat hal yang diinginkan dan pembelajaran yang diikuti menjadi tidak sia-sia.
Selain itu, Ceko atau setidaknya di sekitar kawasan tempat tinggal dan belajarnya Syifaa lingkungannya sangat bersih dan tidak ditemukan orang yang membuang sampah sembarangan. Sistem tata kelola lingkungan di sana yaitu Reduce, Reuse, Recycle (3R) dan pengelolaanya maksimal. Penggunaan kantong plastik sangat dikurangi dan banyak menggunakan kantong berbahan non-plastik. Bungkus-bungkus banyak menggunakan kertas. Kalau belanja harus membawa kantong sendiri.
“Kalau di kita (Indonesia, red) sudah ada sistem 3R di tiap kelurahan bahkan. Kalau di sana (Ceko, red) itu gak bisa sembarang simpan sampah di tongnya, harus dipilah dulu. Misalnya tidak dilakukan, setahu saya ada peringatan gitu,” bebernya.
Apa rahasia Syifaa bisa lolos IISMA dan di sana bisa langsung menyelesaikan skripsi? Terkait program IISMA, kata Syifaa, ada beberapa yang harus dipenuhi. Pertama, tentukan tujuan dan target terlebih dahulu. Artinya perlu direncanakan sejak semester awal.
Kedua, kemampuan bahasa Inggris yang harus dicicil jauh-jauh hari sehingga mendapatkan skor bahasa yang disyaratkan. Ketiga, esai yang bermutu. Menulis esai ini bisa dilatih secara berkala dan mintalah teman yang sudah lulus program sebelumnya atau dosen untuk mereview esai.
Keempat, kemampuan komunikasi yang diuji saat tahap wawancara. Ini juga bisa dilatih jauh-jauh hari agar tidak kaget atau penjelasannya ke mana-mana saat ditanya tim wawancara. Kelima, percaya diri dan pantang menyerah. “Kalau kiat selesai skripsi sambil belajar di luar negeri itu ada pada komitmen, kedisiplinan, manajemen waktu, komunikasi yang baik dengan membimbing, tekad dan harus punya target,” tutup perempuan yang berencana melanjutkan pendidikan S-2 di luar negeri itu. []
***
Penulis: Silvia Indah Parawansah, mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) angkatan 2020.
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dok. Syifaa Khoirunnisaa
Share It On: