Unesa.ac.id, SURABAYA-Bisa belajar ke salah satu perguruan tinggi luar negeri merupakan dambaan banyak orang. Namun, tidak semua mendapat kesempatan itu, karena harus melewati sederet proses seleksi dan persaingan yang ketat. Tiga mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mampu membuktikan itu. Mereka baru saja lolos program beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2022 dan akan menempuh studi di perguruan tinggi luar negeri selama satu semester. Ada yang ke Spanyol, USA dan Ceko.
Tiga mahasiswa yang dimaksud yaitu, 1) Dara Nabila Salsabyla dari S-1 Ilmu Komunikasi mendapat beasiswa ke Universidad de Granada atau University of Granada (UGR) , Spanyol. 2) Daffa Putra Amrullah Sigit dari S-1 Pendidikan Bahasa Inggris dapat beasiswa ke University of California-Davis (UC Davis), Amerika Serikat. 3) Syifaa Khairunnisa dari S-1 Sastra Inggris dapat kesempatan belajar ke Palacky University Olomouc, Ceko.
Kepada tim Humas, Daffa Putra Amrullah Sigit mengaku senang bisa mendapat kesempatan ke luar negeri. Apalagi, perguruan tinggi tempatnya diterima itu merupakan salah satu kampus terbaik di Amerika Serikat. “Tentu ini kesempatan terbaik buat saya dan akan saya manfaatkan dengan maksimal sehingga pulang nanti membawa sesuatu yang berharga baik bagi diri saya, almamater maupun negara,” ujarnya.
Dikatakan Daffa, kesempatan itu berawal dari informasi tentang program IISMA dari salah satu dosennya dan memintanya untuk mempersiapkan diri. Daffa dan teman-temannya langsung bergegas mencari informasi tentang program tersebut di laman atau media sosial official. Untuk memudahkan koordinasi, mereka yang berminat dengan program itu langsung membuat grup WA, IISMA Seekers namanya.
Dengan penuh harapan, Daffa tidak hanya mempersiapkan diri dari sisi kemampuan kebahasaan seperti IELTS/TOEFL/DET. Namun juga mencari relasi internasional, mencari informasi dan pengalaman orang lain yang belajar ke luar dan berupaya memahami siklus dan budaya studi di luar negeri. Setelah mempersiapkan semua syarat yang ditentukan, Daffa mengikuti seleksi internal UNESA dan berhasil, lalu mendapatkan surat rekomendasi dari Bidang Akademik (Wakil Rektor 1).
Setelah pendaftaran program dibuka, Daffa kemudian mendaftar dan memilih dua kampus tujuan yaitu University of California-Davis, US dan University of Sussex, UK. Mahasiswa asal Surabaya itu memilih dua kampus itu karena dari reputasi dan nama besarnya. “Lagian kan di UK dan Amerika merupakan di antara negara yang memiliki sistem pendidikan yang bagus lah, makanya tujuan saya ke sana,” paparnya.
Dia mengungkapkan bahwa saat melakukan proses seleksi esai dan interview belum memberikan yang terbaik. Terlebih, nilai minimum DET di University of California-Davis, USA adalah 105, pesaing yang daftar juga banyak dan termasuk mahasiswa yang kompeten sehingga Daffa merasa pesimis. Karena dukungan semua pihak, dia memilih berjuang maksimal dan berhasil mempertahankan DET-nya dengan nilai 140.
Dalam tahap esai, Daffa berhadapan dengan 4 pertanyaan yang harus dijawab maksimal sebanyak 350 kata. Soal pertama tentang pencapaian akademik dan non-akademik selama ini dan proses mendapatkannya. Soal kedua, tentang rencana buat 'engage' ke komunitas internasional dan dalam rangka memperkenalkan Indonesia di mata dunia. Soal ketiga, menjelaskan hurdle/challenges/difficulties selama perkuliahan yang dialami dan bagaimana mengatasinya.
Sementara yang keempat, mengenai kondisi kesehatan fisik & mental serta bagaimana menjaga dua kesehatan tersebut. Dia berhasil dan lanjut ke tahap interview yang secara garis besar menjelaskan isi dari esai yang ditulis serta memperkenalkan diri.
Daffa dan dua temannya akan berangkat akhir Juli atau awal Agustus untuk mengikuti perkuliahan Critical Reasoning, Introduction to Mass Communication, Introduction to Film Studies, dan Self & Society di University of California-Davis, USA. Harapannya ketika mengikuti program tersebut, Daffa tidak hanya ingin mendapatkan pengalaman saja melainkan juga adanya kontribusi untuk Unesa dan untuk Indonesia. “Harapanku sih kontribusinya bisa dalam bentuk providing relations, insights, maupun inovasi2 baru terutama di bidang jurusan & prodi ku sendiri,” harap mahasiswa kelahiran 2002 itu.
Ada beberapa kiat Daffa dalam mendapatkan beasiswa tersebut. Pertama harus menentukan tujuan dan memperkuat tekad. Kedua, menentukan target ke depan. Dengan begitu belajar dan persiapan bisa fokus. Ketiga, usaha yang keras, cerdas dan ikhlas, termasuk dalam menambah relasi internasional. “Tentu penting juga terus meningkatkan kemampuanmu, terutama di kemahiran bahasa Inggris, karena kalian tidak hanya bersaing tingkat universitas melainkan dengan peserta seluruh Indonesia,” ucapnya.
Sebagai informasi, program IISMA 2022 adalah salah satu program unggulan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bertujuan untuk memberikan hak dan kesempatan bagi mahasiswa mengembangkan kompetensi dan pengetahuan, serta memberikan pengalaman studi di perguruan tinggi luar negeri Merdeka. Penerima beasiswa akan belajar secara langsung di universitas yang terpilih selama 1 (satu) semester yang dapat disetarakan hingga 20 SKS. [Humas UNESA]
Penulis : Esti
Editor: @zam*
Share It On: