www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan Halalbihalal bertajuk "Mempererat Silaturahmi untuk FBS yang Bersinergi dan Berkarya" pada Jumat 05 Mei 2023 di Gedung T2, FBS, Kampus Lidah Wetan.
Kegiatan ini dihadiri jajaran dekanat, koordinator program studi, para dosen, tenaga kependidikan, purna tugas dosen maupun tendik, para alumni, Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan keluarga besar FBS pada umum.
Dekan FBS, Syafiul An'am, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini merupakan momentum memperkuat silaturahmi, kekeluargaan yang kuat sebagai modal memperkuat peran dan role responsibilities di masing-masing posisi.
Guna mewujudkan cita-cita FBS, seluruh warga fakultas diharapkan dapat memberikan kontribusi sesuai dengan perannya masing-masing. "Kontribusi ini bisa semakin berdampak lewat penguatan hubungan antar orang yang ada di dalam fakultas yang mengarah sebuah sinergi yang produktif," ucapnya.
Halalbihalal ini terdapat pemberian apresiasi terhadap civitas akademika yang sudah memberikan dedikasinya terhadap FBS lewat pemberian tali asih atau penghargaan sebagai wujud penyambungan silaturahmi agar hubungan tetap terjalin erat meski sudah tidak lagi mengabdi di FBS.
Kyai sekaligus Ketua PCNU Sidoarjo, KH. Zainal Abidin memberikan tausiah mengenai keutamaan menyambung dan mempererat tali silaturahmi. Yang sebelumnya pernah sempat terputus dikarenakan jarak dan waktu bisa disambung. Yang sudah terbambung makin dipererat.
Silaturahmi tidak sekadar berkunjung, tetapi dibarengi dengan jiwa yang terbuka untuk saling membuka diri dalam meminta dan memberi maaf. "Memiliki jiwa pemaaf dan silaturahmi ini selain dianjurkan agama, juga dapat menentramkan jiwa, melapangkan rezeki dan memudahkan urusan," ucapnya.
Kiai Zainal menambahkan, halalbihalal harus terus dilakukan. Indonesia, menjadi negara satu-satunya yang mengadakan halalbihalal dan ini mulai dilirik umat muslim di negara lainnya. "Esensi halalbihalal ini yaitu mempersatukan, memajukan dan menyelesaikan persoalan bangsa dari lembaga, kantor bahkan dari rumah-rumah," jelasnya.
Selain itu, dia menyampaikan mengenai Ramadan yang menjadi ajang untuk melakukan tirakat bagi umat muslim dengan melakukan puasa, salat malam, dan ibadah-ibadah lainnya. Aura seorang muslim akan terpancar ketika rajin atau istiqamah dalam melakukan tirakat (menahan diri-hawa nafsu).
"Dosen kalau kurang tirakat akan kurang kewibawaannya, kebengisannya. Jadi kalau mahasiswa tidak takut sama panjenengan (dosen, red) itu berarti panjenengan kurang tirakat," selorohnya disambut tawa ringan para dosen di sana.
Dia memberikan contoh, ulat yang sebelumnya melakukan 'tirakat' dengan memilih makanan yang hanya untuknya, dan menahan untuk memakan selain itu, dan sebagai hasil akhirnya ulat tersebut menjadi kupu-kupu yang disukai manusia.
Dia juga menambahkan bahwa apapun tujuan fakultas ini, ketika seluruh karakter yang berbeda dapat menjadi satu, seperti halnya contoh bangunan yang memiliki pondasi-pondasi, jika pondasi tersebut bekerja sesuai dengan kegunaanya, maka bangunan itu akan tetap kokoh.
Begitu pula dengan para dosen yang bersatu dengan bimbingan dari dekan, maka segala wujud visi dan misi Fakultas Bahasa dan Seni terus terwujud. Acara tersebut diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin Kiai Zainal. [HUMAS UNESA]
***
Penulis: Lina Lubaba
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: