www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id-Surabaya, Era revolusi industri 4.0 sudah merasuk dalam keseharian kita. Namun tidak jarang kita masih belum bisa mengimbangi era tersebut. Mengacu pada hal itu, Unesa senantiasa memberikan fasilitas bagi sivitas akademika untuk terus berkembang sejalan dengan perkembangan era revolusi industri 4.0. Kali ini, diskusi bertajuk “Strategi Unesa Menghadapi Era 4.0 dan Kebijakan Mas Menteri tentang Merdeka Belajar, serta Kampus Merdeka” digelar di Auditorium lantai 11 Gedung Rektorat, (14/2). Diskusi yang menghadirkan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Arif Satria, SP., M.Si.,itu juga dihadiri oleh Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Dr. Sujarwanto, M.Pd., beserta jajaran pimpinan selingkung Unesa.
Dalam pemaparannya, Arif mengatakan jika ada lima arah perubahan di era saat ini, yaitu perubahan teknologi, pekerjaan dan profesi, peta kompetisi best practice v/s futur practice, perilaku dan gaya hidup, serta skill baru 2022. Perubahan teknologi sendiri dipengaruhi oleh adanya revolusi industri 4.0 yang menuntut adanya kemajuan teknologi.
“Era ini bukan hanya bencana, tapi juga berkah bagi orang yang mampu berpikir terbuka dan berorientasi pada masa depan” jelasnya.
Sementara itu, perubahan pekerjaan dan profesi sendiri dapat dilihat dari banyaknya lapangan pekerjaan yang akan ditutup, namun akan muncul lebih banyak pula lapangan pekerjaan lainnya. Arif juga mengatakan bahwa pemikiran yang berorientasi pada masa depan sangat diperlukan di era yang berbasis pada teknologi ini. Lebih lanjut, Arif juga memaparkan mengenai perubahan skill dasar yang harus dimiliki di era yang serba canggih ini. Perubahan tersebut dikenal dengan sebutan “VUCA” (vision, unsderstanding, clarity, agility). Selain VUCA, Arif juga menyebutkan jika ada 10 faktor sukses, yakni kejujuran, disiplin, god interpersonal skill, dukungan dari pasangan, bekerja lebih keras dari yang lain, mencintai pekerjaan, kepemimpinan yang baik, semangat dan berkepribadian kompetitif, pengelolaan hidup yang baik, serta kemampuan menjual gagasan dan produk.
Selain membahas mengenai strategi dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 ini, Arif juga menjelaskan mengenai ‘merdeka belajar dan kampus merdeka’. Dalam penjelasannya, kampus merdeka memiliki kurikulum 2020 seperti literasi data, literasi teknologi, literasi manusia, dan 5C (critical thingking, complex problem solving, communication, creativity dan collaboration). Dalam Kampus merdeka juga terdapat fleksibiltas bagi mahasiswa, yang mana mereka dapat memilih mata kuliah di luar prodi dan perguruan tinggi. Mahasiswa juga diajak untuk secara langsung bersentuhan dengan realitas yang ada di dunia kerja, sehingga mereka dapat bersiap dengan segala kondisi yang akan mereka hadapi nantinya di kehidupan kerja yang sebenarnya.
Sejalan dengan yang disampaikan Arif, Nurhasan menyampaikan harapan ke depan untuk Unesa menjadi kampus yang lebih maju, serta meningkat peringkatnya menjadi lebih tinggi di tingkat nasional.
“Singkat kata, blak-blakan saja supaya Unesa lebih cepat lagi larinya,” ujar Nurhasan. (hasna/dani/ay)
Share It On: