www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Sebanyak 40 mahasiswa Universitas Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia mendatangi Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dalam rangka student partnership pada Selasa, 21 Februari 2023. Salah satu kegiatan yang mereka lakukan dalam program itu ialah International Community Service, sebagai kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa Indonesia dan Malaysia.
Kegiatan dengan tema “Penguatan Moderasi Beragama Siswa dalam Bingkai Kebinekaan” ini dilakukan di dua tempat yang berbeda yaitu Pondok Pesantren Nur Alannur dan SMAN 8 Surabaya. Masing-masing pemandunya yaitu Rahmanu Wijaya, S.H., M.H. dan Astrid Amidiaputri Hasyyati, SH., M.Kn. dari UNESA. Acara ini dikemas dalam bentuk penyampaian materi moderasi beragama dan jiwa kebangsaan. Juga ada focus group discussion atau FGD.
Wakil Kepala SMAN 8 Surabaya, Ali Usman mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah positif kolaborasi kebudayaan antar-bangsa. Dengan adanya International Community Service itu, mereka mendapatkan hal baru seputar sinergi dan kolaborasi budaya Indonesia dan Malaysia.
“Poin positifnya lebih bisa menghargai, melaksanakan toleransi, dan tidak menganggap Malaysia sebagai musuh tapi saudara satu rumpun, harapan besar kegiatan yang seperti ini dapat tetap berlangsung kedepannya,” ucap Ali Usman.
Moderasi beragama memiliki makna bersikap seimbang terhadap prinsip beragama dan kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Setiap individu harus menerapkan moderasi beragama agar dapat memiliki rasa toleransi satu sama lain dan mampu menangkal pengaruh radikalisme-ekstremisme. “Intinya kita harus menanamkan sifat toleransi satu sama lain,” kata Dimas Almahdi mahasiswa UNESA.
www.unesa.ac.id
Hal yang sama disampaikan Nurin Anis, mahasiswa UniSZA. Baginya, ekstrimis membawa kerugian, karena di setiap agama mengajarkan moderasi dan membebaskan setiap orang untuk memilih kepercayaan mereka. “Sekarang eranya sinergi dan membangun rasa persaudaraan yang kuat. Itu yang bisa kita sharing dengan para siswa lewat kegiatan ini,” ucapnya.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari para siswa dua sekolah tersebut. Tajudin, siswa SMAN 8 Surabaya mengatakan bahwa lewat kegiatan ini dia dan teman-temannya bisa mengenal lebih dekat budaya negara tetangga lewat komunikasi yang dibangun dengan mahasiswa UniSZA dalam kegiatan itu.
“Saya bisa belajar dan dapat pengalaman termasuk cara komunikasi dan bisa dapat cerita seputar budaya Malaysia tentang toleransi dan kebangsaan yang perlu dimiliki dan dibiasakan sejak kecil dan dari hal-hal sederhana,” ucapnya. []
Penulis : tim rilis Fish/ Raffa affa Maharani
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim FISH
Share It On: