www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Kegiatan penelitian dan PKM sangat penting dalam meningkatkan nilai indikator kinerja utama atau IKU perguruan tinggi. Karena itulah, rektor Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengajak dosen dan mahasiswa untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas riset serta PKM. Ini disampaikan rektor dalam Sosialisasi Panduan Penelitian dan PKM Dana DRTPM Tahun 2023 di Auditorium Lantai 11 Gedung Rektorat, pada Selasa (21/3/2023).
Prof. Dr. Nurhasan, M. Kes., Rektor UNESA menyebutkan bahwa UNESA sebagai kampus PTNBH, penelitian dan PKM harus ada peningkatan mengingat ini juga merupakan kewajiban seorang dosen dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi. “Peningkatan kapasitas diri melalui kegiatan ini perlu untuk dikembangkan untuk bersaing secara nasional maupun internasional melalui kolaborasi untuk UNESA satu langkah di depan,” ujarnya.
Prof. Dr. Muhammad Turhan Yani, M.A., Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, dalam laporannya mengatakan pada tahun 2022, ada sekitar 25 penelitian yang lolos pendanaan dan 19 di antaranya lolos di Kedaireka. Berbagai upaya seperti kegiatan ini perlu ditingkatkan, mengingat penelitian dan PKM dapat meningkatkan peningkatan klasterisasi UNESA.
“Publikasi, riset, dan sebagainya perlu ditingkatkan lagi karena itu juga merupakan identitas kita sebagai perguruan tinggi untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dan unggul,” tambahnya.
***
www.unesa.ac.id
Prof. Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, M. Agr., Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek dalam pemaparannya menyampaikan DRTPM sendiri berfokus pada riset, teknologi, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam bidang riset, yang menjadikan tolok ukur sebuah riset tidak hanya dalam publikasinya, tetapi perlu adanya manfaat dan dampak dari riset itu.
“Dalam hal knowledge tidak hanya pada kuantitasnya, tetapi kualitasnya juga harus bagus, karena itu akan berpengaruh pada mutu dan reputasi yang membuat perubahan positif bagi stakeholders maupun masyarakat,” bebernya.
Dalam teknologi, dia menerangkan tentunya akan menghasilkan luaran sebuah produk atau yang disebut invensi. Dia menegaskan suatu produk tidak hanya menjadi invensi, tetapi harus menjadi inovasi di mana inovasi akan dapat dipakai oleh pengguna lain seperti masyarakat. “Teknologi tentunya akan dilindungi oleh HKI yang ada beberapa dasar seperti valuasi atau nilai dari produk itu serta hilirisasi atau pemanfaatannya,” lanjutnya.
Pada bidang pengabdian kepada masyarakat, dia mengajak para dosen dapat mengimplementasikan hasil risetnya di masyarakat yang fokus dan lokus atau sesuai tidaknya dengan kebutuhan. Pihaknya juga telah menyiapkan Kosabangsa, program pengabdian kepada masyarakat yang telah disiapkan dengan beberapa kolaborasi dengan berfokus pada mitra sasaran yang dapat membantu unit usaha di masyarakat dan beberapa kelompok masyarakat umum. []
***
Penulis: Mohammad Dian
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: