"Sampai saaat ini belum ada pembahasan yang secara utuh menyatukan serpihan maslah seputar Cina di Indonesia. Masalah Cina dan orang Tionghoa dipilih karena tidak ada konsep yang jelas terkait identitas," ungkap pakar Studi Cina UI tersebut. Berbagai kerusuhan itu sampai akhirnya selalu membuat orang-oarang Tionghoa mengalami exsodus.
Sedangkan Romo, panggilan akrab A. Luluk Widyawan, menerangkan mengenai kehidupan orang-orang Tionghoa penganut agama Kristen Katholik yang juga mendapat tekanan, sulitnya akses menuju identitas yang tak jarang harus melibatkan pendekatan politik untuk dapat berbaur menjadi masyarakat Indonesia seutuhnya. Segredasi dan konstruksi sosial yang dialami masyarakat Tionghoa seringkali menimbulkan gesekan dan benturan, maka jalan keluarnya hanya dapat dilakukan mellaui komunikasi budaya yang dilakukan dalam kesetaraan dan keadilam dalam konteks heterogenitas. [Wahyu Nurul Hidayati_Humas]
Share It On: