www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Mengatasi persoalan sampah plastik, dibutuhkan kesadaran dan langkah inovatif semua pihak, termasuk mahasiswa. Itulah yang dilakukan sekelompok mahasiswa UNESA yang tergabung dalam tim PPK Ormawa, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Mereka menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat atau PKM di Desa Pucuk, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto beberapa waktu lalu. Dalam program itu, mereka mengajak warga belajar mengolah sampah plastik menjadi paving block.
Itu dilakukan sebagai solusi atas permasalahan di desa tersebut, sistem pengelolaan sampah kurang efisien, belum memiliki tempat pembuangan sampah (TPS) yang memadai dan sampah plastik yang masih ditemukan berbagai tempat.
Gian Firdaus Putra Suryadi, ketua tim mengatakan, sampah plastik berbeda dengan yang lain, karena sulit terurai. Selain itu, juga sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.
"Kami cari ide, bagaimana ya cara mengatasinya. Akhirnya, kami riset dan kembangkan teknologi pembuatan paving block dari plastik. Gagasan ini juga merupakan lanjutan dari pengembangan aplikasi pengelolaan ‘SIMENS’ sebelumnya," paparnya.
Dia menambahkan, pembuatan paving hanya memerlukan waktu kurang dari 2 jam dengan proses pendinginan hanya dua hari. Waktu itu tergolong cepat yang mana lebih cepat dibandingkan dengan paving pada umumnya yang bisa sampai 28 hari.
www.unesa.ac.id
Proses pembuatan paving yaitu dengan meleburkan plastik, lalu dicampur dengan pasir dan oli bekas untuk mengisi rongga udara dalam adonan paving. Hal itu dilakukan agar adonan paving menjadi kuat dan tidak mudah rapuh.
“Dalam ujinya, paving ini sudah lolos uji ketahanan tingkat dua yang mana sangat cocok untuk paving jalanan. Uji serap air paving ini lebih rendah dibandingkan paving beton, sehingga lebih awet dan tidak mudah jamuran," bebernya.
Dari aspek tampilan, paving buatan mereka mirip dengan paving beton. Mengenai tampilan ini bisa ditentukan berdasarkan strategi pemilahan plastik berdasarkan warna atau kombinasi warna tertentu.
Adapun tim PPK Ormawa UNESA di balik inovasi ini yaitu Aghniya’ Maulia Meyrtha R, Devira Cahaya Yunita, Firda Shofiana Afifah, Anisah Fitri Rahmi Pratiwi, Shelvia Junita Putri, Aang Gunaifi, Nanda Sofa Imamah, Dhea Berliana Puspita, Clarida Cahya Ayuninghyun, Cindhy Novita Sari, Revandika Aji Hidayatulloh, Imanda Novi Artanti, Nurlita Ariyani Benita Dewi, dan Siti Sholikhatul Janah. [*]
***
Penulis: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Dokumentasi: Tim PPK Ormawa DPM FMIPA UNESA
Share It On: