www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Ada yang berbeda dalam prosesi yudisium periode 3 tahun 2022 Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di Gedung I8, FISH, Kampus Ketintang pada Kamis, 10 November 2022. Sekitar 293 yudisium mengenakan baju adat berbagai daerah.
Bahkan, panitia dan jajaran pimpinan FISH turut mengenakan baju adat yang membuat suasana kegiatan terasa beragam dan berwarna. Dekan FISH, Prof. Dr. Muhammad Turhan Yani, M.A., mengatakan, bahwa kostum tersebut sebagai representasi dari keanekaragaman budaya Indonesia. “Inilah miniatur bangsa Indonesia,” tukasnya.
Dia menambahkan, yudisium ini merupakan pintu menuju kehidupan dengan serangkaian tantangannya yang kompleks. Lulusan FISH, tentu sudah memiliki bekal yang cukup untuk mengarungi tantangan di luar. “Kalian semua ini adalah calon pemimpin di masa depan,” ucapnya semangat.
www.unesa.ac.id
Ada beberapa modal yang membuat lulusan FISH siap menghadapi peluang dan tantangan ke depan, di antaranya kompetensi yang didapat selama perkuliahan, baik akademik maupun non-akademik. “Luar biasanya, menurut turhan, yudisiawan yang berhasil meraih prestasi akademik dan non-akademik sebagian besar merupakan wanita. Ini bagian dari emansipasi wanita,” tambahnya.
Dia melanjutkan, pengalaman menjadi salah satu modal lain yang harus disiapkan dalam menjemput peluang, dan tentunya kepribadian yang baik menjadi modal penting untuk siap menghadapi berbagai tantangan yang ada. “Selamat untuk para peserta yudisium yang sudah berhasil menyelesaikan studi dengan baik. Meskipun setiap yudisiawan memiliki masa sendiri dalam menyelesaikan perkuliahannya, tetapi semua tetap mendapat gelar yang sama sebagai sarjana” tuturnya.
Adapun yudisiawan terbaik non-akademik FISH diraih oleh Irma Oktaviani dari S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sedangkan yudisiawan terbaik bidang akademik berhasil didapatkan oleh Li’anatus Sukma Wardani dari s-1 Pendidikan IPS dengan IPK 3.81.
“Para sarjana harus siap bersaing dalam menjemput berbagai peluang yang ada. Bersaing dengan berbagai pencari peluang lainnya. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para sarjana. Lulusan harus lebih maksimal lagi dalam meraih cita-cita. Jangan lupa, karya dan inovasi adalah kunci abad ini. Kami doakan kalian mendapat ilmu yang bermanfaat dan barokah,” tutup dekan FISH. [HUMAS UNESA]
Penulis: Hasna
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: