www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya- Rabu (14/10) Universitas Negeri Surabaya menyelenggarakan Guest Lecture Series 1 World Class Professor Scheme B 2020. Pada seri pertama ini, kegiatan pengenalan budaya mengusung tema “Concrete Technology Green Concrete” yang digelar melalui aplikasi meeting zoom mulai pukul 14.30 WIB.
Kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber yaitu Dr. David Law dari RMIT University Australia, Mochamad Solikin, ST, M.T., Ph.D. dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Arie Wardhono, S.T., M.MT., M.T., Ph.D. dari Universitas Negeri Surabaya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unesa, Prof. Dr. H. Bambang Yulianto, M.Pd dalam sambutannya menuturkan bahwa kegiatan Kuliah Tamu series 1 ini dinaungi oleh Kementerian Pendidikan Republik Indonesia dengan tujuan untuk mengoptimalkan proses belajar-mengajar, memberikan penyegaran wawasan kepada mahasiswa dengan mendatangkan dosen tamu dari perguruan tinggi lain, mendapatkan internasional experience dan untuk meningkatkan wawasan serta kompetensi mahasiswa.
Acara tersebut dihadiri dosen Fakultas Teknik serta beberapa perwakilan mahasiswa Fakultas Teknik dan beberapa mahasiswa dari fakultas lain. Kuliah tamu kali ini juga dihadiri sekitar 120 orang melalui zoom meeting conference.
Dr. David Law menyampaikan materi tentang introduction to Geopolymers and Alklai Activated Materials. Ia menceritakan bahwa dirinya dan tim telah melakukan penelitian tentang eksplorasi semen yang ada di Indonesia dan Australia. Dalam penelitiannya itu, ia menemukan kelebihan dan kekurangan.
Sementara itu, Mochamad Solikin, S.T., M.T., Ph.D. menyampaikan materi tentang High volume fly ash (HVFA), a green concrete for sustainable environment. Ia menyampaikan bahwa Indonesia memiliki masalah dengan pengelolahan sampah sehingga sekarang yang harus dilakukan adalah mengurangi penggunaan barang sekali pakai seperti botol plastik dan plastik belanja.
Arie Wardhono, S.T., M.MT., M.T., Ph.D. menyampaikan materi tentang green concrete, a new type of environmentally friendly concrete. Ia menyampaikan kelebihan dari green concrete, di antaranya adalah penggunaan kembali limbah industri dan mengurangi global warming.
Adanya kuliah tamu ini merupakan salah satu bentuk kerja sama Unesa dengan RMIT University, Australia. Kuliah tamu ini akan berlanjut dengan bekerja sama dengan berbagai universitas internasional lain agar dapat saling bertukar pikiran dan menambah wawasan.
“Kuliah tamu rencananya akan dilakukan secara berkelanjutan,” tutur Purwo Mahandi. Hal ini, terang Purwo Mahandi, bertujuan untuk memotivasi para mahasiswa dan dosen untuk belajar menambah wawasan dari berbagai background. (wulida/sir)
Share It On: