www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id-Surabaya, P2KBKLP LP3M adakan Pelatihan Pembimbingan Sebaya Mahasiswa di Auditorium LP3M UNESA, (21/2). Pelatihan ini bertujuan untuk mencetak para kader-kader mahasiswa disetiap fakultas lingkung Unesa dalam pengoptimalan potensi diri.
Dalam sambutannya, Dr. Umi Anugerah Izzati, M.Psi., selaku Kepala Pusat P2KBKLP menyampaikan, "Para mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini akan dibekali materi yang mana bertujuan untuk menjadi tutor kembali bagi sebaya dalam pendampingan menyelesaikan permasalahan atau kesulitan.”
Sementara itu, Dr. Nanik Indahwati, S.Pd., M.Or., selaku ketua pembelajaran P2KBKLP LP3M menekankan bahwa pelatihan Bimbingan Mahasiswa Sebaya (BIMBASI) tahun 2020 ini menjadi proses konsultasi sebaya yang bisa menurunkan tingkat kekerasan maupun “bully” yang terjadi dikalangan mahasiswa, sehingga nantinya konselor sebaya ini akan menjadi bagian dari peningkatan kualitas mahasiswa. "Konselor sebaya dirasa lebih mampu mengatasi kasus-kasus pribadi mahasiswa," ujarnya.
Kegiatan yang di ikuti oleh lebih kurang 160 mahasiswa yang mewakili seluruh Fakultas di Unesa ini merupakan kegiatan yang dilakukan rutin setiap tahunnya. Dalam kesempatanya, ketua bidang P2KBKLP memberikan fasilitas untuk mengoptimalisasikan potensi diri mahasiswa untuk menjadi Kader Bimbasi bagi mahasiswa lainnya. Bahkan jika terdapat mahasiswa asing dari luar Unesa juga diharapkan mampu mendampingi dan menjadi tutor selama melaksanakan perkuliahan ataupun kunjungan kependidikan di Unesa.
Ada tiga poin yang dititik beratkan oleh Fifi Khoirul Fitriyah, selaku Peer Counseling On University Is an Investment. Salah satunya adalah siapakah yang menerima manfaat dengan keberadaan bimbingan mahasiswa sebaya. Selain itu, mahasiswa juga dapat diuntungkan dengan adanya bimbingan mahasiswa sebaya.
Dalam materinya, Fifi juga menyampaikan apa saja yang menjadi masalah bagi para mahasiswa, seperti pergaulan, keuangan, dan tugas. Untuk mengatasi hal itu, Fifi menjelaskan bahwa sebagai mahasiswa itu harus berorientasi pada prosesnya, bukan hasilnya, sehingga apabila kita tidak mendapat apa yang diinginkan maka kita tidak akan merasa sedih. Selain itu, pengalaman-pengalaman yang pernah dilalui menjadi point penting dalam membentuk karakter mahasiswa. Melalui pengalaman dan bakat akan mengembangkan potensi dalam diri mahasiswa selain itu mahasiswa juga bisa mengembangkannya melalui UKM atau komunitas-komunitas yang sesuai dengan bakat yang diinginkan. (Nov/Yuris)
Share It On: