Kegiatan ini diikuti sekitar 96 peserta dari berbagai daerah.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Google Developer Group on Campus (GDGOC) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) gelar lokakarya penyusunan website pintar berbasis AI yang didukung dengan Integrasi Google Cloud di Auditorium A10 lantai 4, UNESA Kampus 1 Ketintang, pada Sabtu, 21 Desember 2024.
Mengusung tajuk “Building Smarter Websites: AI-Powered Solutions with Google Cloud Integration,”kegiatan ini dihadiri pemateri yaitu Joan Santoso selaku Google Developer Expert (GDE) Artificial Intelligence dan Machine Learning bersama Ronald Dimas Yuwandika, senior infrastructure engineer di Ruangguru.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari lokakarya event seri pertama yang sebelumnya diselenggarakan pada 1 Desember bertajuk “Google Growth: How Community & Ecosystem Drive Career Opportunities”.
Joan Santosa menyampaikan materi “Building an assistant through RAG with Gemini for your Document”. Ia memaparkan perkembangan dari AI Gemini versi terbaru, yakni Gemini 2.0 Flash Thinking.
Versi terbaru tersebut memungkinkan AI dibekali kemampuan konteks jangka panjang yang sangat berprospek membantu menyiapkan rencana perjalanan atau menyusun presentasi dari berbagai sumber.
Flash thinking pada versi terbaru nantinya lebih mengakomodasi Gemini dalam menjabarkan proses berpikirnya daripada memberikan jawaban langsung. Sehingga dengan penalaran multimodel ini, Gemini dapat memberikan jawaban yang lebih spesifik dibandingkan dengan versi sebelumnya.
Joan pun membagikan pengalaman pribadinya selama berkecimpung dalam pesatnya persaingan pengembangan AI. Dia mengajak mahasiswa agar tidak membuat produk yang sebelumnya sudah ada. Upayakan membuat produk yang memiliki inovasi terbaru yang mengisi kesenjangan produk lain baik dari segi model maupun akurasinya.
“Meski begitu, langkah konkret yang bisa kita lakukan sebagai pengembang sistem adalah melihat kembali ada di manakah basic yang kita kuasai. Kembangkan basic knowledge, analisis statistik, pahami model apa yang mau kalian kembangkan dan tekuni itu,” kata Joan.
Ia berpesan pada mahasiswa agar tidak malas mengikuti lokakarya dan mengembangkan portofolio, selain menyempurnakan CV.
Sementara itu, Ronaldo Dimas Yuwandika menyampaikan seputar implementasi integrasi AI pada website dengan bantuan Google Cloud, platform dari Google yang menyediakan infrastruktur, alat, dan layanan.
Google Cloud sekarang ini tidak sekadar mampu menyimpan data, tetapi juga memiliki kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin atau machine learning (ML), dan lain-lain.
Lokakarya ini memfasilitasi kegiatan praktik yang didemonstrasikan langsung oleh jajaran profesional, guna membantu membuat portofolio website yang terintegrasi AI dengan dibantu Google Cloud. Portofolio ini akan membantu para peserta dalam meningkatkan kredibilitas, dan mempresentasikan keterampilan yang telah didapatkan.
Satriyo Imam Arifin Wahono selaku leader dari GDGOC UNESA mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menarik engagement rebranding dari komunitas yang sebelumnya bernama Google Developer Student Club (GDSC).
“Sasaran audiens pada lokakarya ini ditujukan untuk teman-teman yang tertarik belajar tentang AI, jumlah pesertanya sendiri dihadiri sebanyak 96 peserta. Dengan peserta umum terjauh dihadiri dari Ponorogo dan Malang,” paparnya.
Ia berharap kegiatan ini mampu memfasilitasi peserta agar lebih memahami metode integrasi AI dengan google cloud. Di samping itu, membuka networking bukan hanya dari peserta saja, melainkan juga core GDG team.
Refa Setyagama Abdillah, mahasiswa Sistem Informasi yang turut serta berpartisipasi berbagi pengalamannya. “Dengan adanya lokakarya ini, saya mendapatkan pengetahuan lebih lanjut terkait penggunaan AI Gemini, mulai dari integrasi INV, instalasi python, dilanjutkan dengan integrasi dari IP AI,” ucapnya.[*]
***
Reporter: Tarisa Adistia (FBS), dan Ahmad Daffa F. (FT)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: