www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-David Andrew Jephcott atau Dave Jephcott seorang youtuber asal Melbourne, Australia yang akrab disapa Cak Dave memotivasi dan share pengalaman membangun channel ‘Londokampung’ di hadapan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dalam Talkshow English Week XXVII oleh English Department Student Association (EDSA) UNESA pada Jumat, 4 November 2022.
Pria yang sejak kecil tinggal di Surabaya itu tampil dengan gaya khasnya, berbahasa Jawa medok yang selalu mengundang tawa. Mula-mula dia menceritakan awal mula membangun channel yang sudah memiliki 4,76 subscriber tersebut.
“Upload video pertama di Youtube waktu itu karena ajakan teman. Teman saya bilang, coba kamu Dave, nyanyi pakai bahasa Jawa pasti banyak yang nonton. Jarang lho bule bisa nyanyi pake bahasa Jawa,” ceritanya.
Semenjak itulah, Cak Dave mengunggah video pertamanya lagu ‘Diobok-obok airnya diobok-obok’ versi Jawa enam tahun lalu. Semenjak itulah, di akhirnya mengisi channel dengan kemasan bahasa Jawa sebagai ciri khasnya.
Lewat ‘Londokampung’, Cak Dave membagikan konten-konten yang menghibur seperti bernyanyi, aktivitas sehari-hari hingga prank di berbagai kota bahkan negara. Kunci dalam membangun channel adalah ketertarikan atau passion dan keunikan atau ciri khas dari karya sehingga berbeda dengan yang lain.
Menurut, Bule Jowo tersebut, acara English Week EDSA ini sangat seru dan penting diikuti mahasiswa. Pengalaman perlu diperbanyak lewat kegiatan seperti itu. Dia berharap. teman-teman mahasiswa bisa mencintai dan mempelajari bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
“Aku ae sing bule isok rek, mosok awakmu sing asli wong Jowo ora isok boso Jowo kromoan (Aku yang bule ini saja bisa, masa kalian yang asli Jawa gak bisa bahasa Jawa halus,” ucapnya memotivasi.
www.unesa.ac.id
Selain Cak Dave, acara tersebut juga menghadirkan Lintang Novitasari, mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris angkatan 2019 yang pernah belajar satu semester di Nagoya University, Jepang. Lintang bagi pengalaman selama di Jepang serta bekal-bekal yang dia bawa dari sana.
“Tidak ada salahnya kita belajar budaya orang lain untuk mengambil nilai-nilainya, bukan untuk melupakan budaya asli, tetapi justru untuk memperkokoh budaya kita sendiri. Apa yang saya pelajari, di sana warganya disiplin banget dan kotanya bersih. Ini dijadikan kebiasaan sejak kecil,” bebernya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Fionna Ayu Shabrina
Editor: @zam Alasiah
Foto : Tim Dokumentasi Talkshow English week
Share It On: