![](/images/foto-08-05-2021-01-30-17-6569.png)
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya-Kesehatan fisik dan ketahanan mental merupakan benteng pertahanan diri dalam menghadapi pandemi Covid-19. Karena itu, harus benar-benar diperhatikan dan dijaga. Secara mental, mahasiswa merupakan kelompok yang rentan rapuh dan biasanya disebabkan berbagai faktor.
Guna mengidentifikasi permasalahan yang dialami mahasiswa, Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Profesi (LP3) Universitas Negeri Surabaya mengadakan Workshop Penyusunan Instrumen Identifikasi Masalah Mahasiswa, pada Kamis (06/05/2021).
Kegiatan tersebut diikuti tim Penyusun Instrumen dan Bimbingan Konseling. Tujuannya untuk menjaring penyusunan instrumen yang komprehensif guna mengidentifikasi permasalahan yang dialami mahasiswa. Dalam kesempatan ini, Dr. Rifa Hidayah, M.Si. dari Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang hadir sebagai pembicara.
Ia mengatakan, penyusunan instrumen dapat mendukung perkembangan konseling pada mahasiswa. Menurutnya konseling itu penting, karena mahasiswa tidak hanya dididik untuk cerdas di bidang akademik, tetapi juga berkarakter tangguh tidak gampang rapuh dalam menjalani hidup. Permasalahan yang biasanya terjadi pada mahasiswa yakni bersifat pribadi. Misalnya pacaran, motivasi belajar, masalah keluarga, keuangan, dan masalah lainnya.
Lulusan Program Doktor Ilmu Psikologi, UGM ini menuturkan, dalam menyusun instrumen dan pengumpulan data, harus benar-benar valid dan komprehensif. Di samping itu, pernyataan-pernyataan dalam instrumen sebaiknya tidak menggiring seseorang dalam norma yang disepakati atau persetujuan norma yang berlaku. Sehingga data yang diperoleh dalam mengidentifikasi merupakan masalah yang benar-benar dialami mahasiswa.
Menurutnya, setelah tahap identifikasi, perlu ada tindak lanjut. Bisa dalam bentuk layanan konseling individu maupun kelompok. Bisa juga dalam bentuk pendampingan mahasiswa dari pihak perguruan tinggi melibatkan psikoterapi, psikoedukasi. “Pendekatan inii telah dilakukan UIN Malang, melalui online sistem E-Counseling, layanan konseling ini efektif membantu mengatasi problem mahasiswa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala LP3, Dr. H. Bachtiar S. Bachri, M. Pd. mengharapkan instrumen yang telah disusun nantinya dapat menjadi pedoman yang sistematis untuk mahasiswa dan membantu mereka dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahanya serta pada akhirnya bisa mencapai tujuan dan menemukan jalan kesuksesannya masing-masing. (meds/zam)
Share It On: