Mahasiswa PLB menjelaskan inovasi media pembelajaran yang mereka rancang kepada pengunjung pameran.
Unesa.ac.id, Surabaya – Prodi S-1 Pendidikan Luar Biasa (PLB), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar pameran media pembelajaran inovatif di Gedung 06 FIP, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya pada Selasa, 7 Januari 2025. Pameran yang merupakan luaran mata kuliah Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus ini menampilkan 55 media pembelajaran.
Media pembelajaran tersebut untuk anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas, mulai dari penyandang netra, rungu, grahita, autis, fisik motorik, cerdas istimewa, attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD, hingga penyandang kesulitan belajar, dan slow learner.
“Berbagai inovasi media pembelajaran ini merupakan hasil dari proses panjang mahasiswa yang melibatkan asesmen karakteristik anak, pengembangan prototipe, hingga uji coba lapangan terbatas,” ucap Devina Rahmadiani Kamaruddin Nur, salah satu dosen pengampu mata kuliah.
Dia menambahkan, pameran ini merupakan agenda tahunan yang menjadi puncak dari proses belajar satu semester mahasiswa mengembangkan media. “Mahasiswa melakukan asesmen kebutuhan, membuat prototipe, nanti ada revisi, hingga akhirnya menghasilkan produk akhir yang sesuai kebutuhan itu yang dipamerkan,” bebernya.
Akan Disebarkan ke Sekolah
Setiap booth pameran ramai dikunjungi mahasiswa bahkan dosen. Inovasi media pembelajaran ini nantinya akan disebarkan ke sekolah.
Dosen pengampu lainnya, Vivi Kurnia Herviani menambahkan bahwa keunggulan mata kuliah ini adalah fokusnya pada kebutuhan setiap peserta didik. Media yang dibuat harus disesuaikan dengan karakteristik anak secara individu, karena setiap ABK memiliki kebutuhan yang berbeda.
“Harapannya, masyarakat juga mulai memahami bahwa pembelajaran ABK tidak hanya terbatas pada bina diri, tetapi juga mencakup aspek akademik dan pengembangan karakter anak,” tandasnya.
Ni Made Marlin Minarsih, dosen pengampu mata kuliah dalam sesi pembukaan menuturkan, pameran ini sebagai wujud implementasi mata kuliah berbasis Project-Based Learning (PjBL).
Mahasiswa belajar langsung di lapangan, membuat prototipe, menguji media, hingga akhirnya menciptakan media. “Media pembelajaran yang dihasilkan digunakan di kampus, juga disumbangkan ke sekolah dan masyarakat,” ujarnya.
Inovasi Cozy House
Cozy House, salah satu media pembelajaran inovatif yang menggabungkan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dengan keterampilan hidup (life skill).
Salah satu media pembelajaran yang dipamerkan yaitu Cozy House, karya kelompok yang terdiri dari Feren Salsabila, Maywan Susmitasari, dan Marsyanda Kurnia. Media ini menggabungkan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dengan keterampilan hidup (life skill).
Seperti menyisir rambut, mengancing baju, membuka dan menutup botol, hingga kebersihan dengan memisahkan sampah organik dan anorganik menggunakan flashcard bergambar.
“Kami juga menambahkan latihan berhitung dengan sempoa dan mesin ATM mini. Sebelum mencoba latihan ini, anak-anak diminta untuk merasakan tekstur rumput, guna melatih fleksibilitas motorik mereka,” jelas Maywan Susmitasari.
Keunggulan media ini terletak pada variasi materi yang mencakup latihan bina diri, keterampilan hidup, dan akademik. Namun, kelompok ini berencana mengembangkan media menjadi lebih portabel di masa mendatang.
“Harapan kami, media ini dapat membantu anak-anak mengembangkan motorik, meningkatkan kreativitas, serta memperbaiki performa belajar mereka,” harapnya.[*]
***
Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: