www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA - Pendidikan Profesi Guru (PPG), Lembaga Pengembangan Profesi Pendidikan (LP3), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) terus ‘mengupgrade’ sumber daya manusia (SDM) baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Lembaga yang mengantongi akreditasi A dari BAN-PT tersebut mengadakan sosialisasi perekrutan dan penyegaran dosen, guru pamong dan admin kelas secara daring pada Jumat, 8 Juli 2022. Sebagai pembicara pada kesempatan itu hadir; Drs. Fatkur Rohman Kafrawi, M.Pd., Dr. Harmanto, S.Pd., M.Pd., Dhani Kristiandri, S.Pd., M.Sn.
Ratkur Rohman menjelaskan bahwa PPG dalam jabatan 2022 dilaksanakan 78 perguruan tinggi negeri maupun swasta. Universitas Negeri Surabaya menduduki ranking 10 besar dari kategori kelulusan dan akreditasi. PPG dalam jabatan kategori I dimulai pada 6-10 Juli; Penetapan peserta pada 12 Juli; Lapor diri pada 13-15 Juli; Pembelajaran mandiri 6-15 Juli; Orientasi mahasiswa 18 Juli; Pelaksanaan PPG 19 Juli-29 September; Wawasan kebhinekaan pada 30 September; UKMPPG 3-16 Oktober 2022.
Dia menambahkan, ada 26 program studi (prodi) sarjana dan 6 program studi vokasi di UNESA yang mendapat izin PPG. Tahun ini, UNESA sedang berupaya perizinan dalam rangka revitalisasi prodi Teknik Industri, Teknik Informatika, Teknik Perikanan, dan Broadcast Film.
www.unesa.ac.id
Bagi dosen, guru pamong, dosen lama maupun dosen baru nanti diwajibkan mengikuti asesmen, semacam pretest sebagai salah satu prasyarat. Semua yang tidak masuk asesmen memang tidak mendapat tempat mengajar di PPG. “Dosen dan guru pamong minimal mengantongi nilai 80,” ujarnya.
Alur pelaksanaan PPG dalam jabatan tahun 2022 dibagi menjadi beberapa aspek. Pada aspek pendalaman materi misalnya berdasarkan; identifikasi masalah, eksplorasi penyebab masalah, penentuan penyebab masalah, eksplorasi alternatif solusi, penentuan solusi, pembuatan rencana aksi, dan pembuatan rencana evaluasi. “Jika tes PPG tidak lulus, maka tidak bisa lanjut ke PPL,” tegasnya.
Sementara itu, Harmanto menyampaikan beban belajar PPG dalam jabatan sebanyak 12 SKS yang terdiri dari 5 SKS pendalaman materi (analisis materi pembelajaran berbasis masalah, literasi, numerasi, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). 3 SKS untuk pengembangan perangkat pembelajaran (desain pembelajaran inovatif); dan 4 SKS praktik pengalaman lapangan (praktik pembelajaran inovatif).
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2022 ini memasukkan pembelajaran anak berkebutuhan khusus (ABK) di dalam modul-modulnya. Goal PPG tahun ini yakni menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. “Sekarang pendidikan inklusi di Indonesia memberikan kesempatan ABK belajar bersama-sama dengan anak-anak seumurannya,” ucapnya.
Dhani Kristiandri menuturkan, semakin ke sini teknologi informasi berkembang sangat pesat dan tentunya berpengaruh besar terhadap teknologi pendidikan maupun industri. Merespons perkembangan tersebut, Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim mengusung cara berpikir ‘computational thinking’ (CT) di dalam kurikulum yang dimaksudkan agar siswa-siswi Indonesia dapat menjadi pelajar PANCASILA.
CT meliputi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia; mempunyai kemandirian yang sangat tinggi; bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan bisa bekerjasama dalam tim; serta kebhinekaan global. CT adalah proses berpikir dalam memformulasikan persoalan dan berstrategi dalam memilih atau menentukan solusi yang efektif, efisien, dan optimal untuk dikerjakan oleh agen pemroses informasi (solusi) tersebut. Acara tersebut berjalan lancar dan diikuti oleh 53 peserta dari admin IT, 290 dosen dan 244 peserta dari guru pamong. [HUMAS UNESA]
Penulis: Fionna Ayu Shabrina
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: