Sebagai promovendus pertama yang mempresentasikan disertasinya, Dr. Albertus Fenanlampir, S.Pd, M.Pd., membahas disertasinya yang berjudul Kepemimpinan dan Konflik dalam Organisasi Keolahragaan ditinjau dari Perspektif Budaya Maluku . Hasil penelitian dari promovendus tersebut, menemukan bahwa konflik yang terjadi pada organisasi keolahragaan, khususnya KONI Provinsi Maluku (sebagai tempat objek penelitiannya) dikarenakan gaya kepemimpinan yang otoriter. Pemimpin menganggap diri lebih tahu dari orang lain, kurangnya koordinasi serta komunikasi dengan anggota. Tidak membangun kerjasama, subyektif, dan memonopoli tugas-tugas organisasi. Konflik tersebut sengaja diciptakan untuk membuat ketegangan dan ketidakpercayaan antar pimpinan, pengurus, dan anggota, sehingga pemimpin lebih leluasa dalam pengelolaan keuangan dan organisasi.
Menurut Albertus Fenanlampir yang resmi menjadi doktor ini, pola kepemimpinan yang cocok untuk diterapkan pada organisasi keolahragaan di Maluku, dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yakni aras kepelatihan dan aras manajemen. Dengan pendekatan diantaranya, jika pengurus dan anggota yang tingkat kematangannya rendah tetapi karakteristik emosionalnya tinggi, pendekatan yang cocok adalah Mengajak . Pengurus dan anggota yang tingkat kematangannya rendah dan karakteristik emosionalnya juga rendah, maka pendekatan yang cocok adalah Perintah . Pengurus dan anggota yang memiliki tingkat kematangan tinggi tetapi karakteristik emosionalnya rendah maka pendekatanya Mendelegasikan . Sedangkan Pengurus dan anggota yang memiliki kematangan dan karakteristik emosional tinggi, maka menggunakan pendekatan Melibatkan .
Dr. Albertus Fenanlampir, S.Pd, M.Pd., menambahkan bahwa model manajemen konflik yang cocok untuk diterapkan pada organisasi keolahragaan di Maluku adalah dengan merangsang naluri emosional pengurus dan anggota. Termasuk para atlit dan pelatih hingga ke tataran optimal dengan memanfaatkan pengurus dan anggota organisasi sebagai objek konflik. Berlanjut pada promovendus kedua, Dr. Muhammad Muhyi, S.Pd, M.Pd., yang mempresentasikan disertasi berjudul Kefektifan Program Pendekatan Kinestetik Terhadap Kesegaran Jasmani dan Perkembangan Karakter Siswa .
Melalui penelitiannya Dr. Muhammad Muhyi, S.Pd, M.Pd., berharap dapat memberikan konstribusi positif baik dalam teori maupun praktis tentang peran penting pendekatan kinestetik melalui aplikasi permainan dan olahraga. Untuk penigkaan kesegaran jasmani dan perkembangan pendidikan karakter siswa di sekolah dasar khususnya nilai kejujuran. Serta memperkaya model-model aktivitas jasmani yang mampu meningkatkan kesegaran jasmani dan membentuk karakter siswa. Dia menonjolkan nilai kejujuran di disertasinya karena nilai kejujuran merupakan salah satu pilar dari ke empat pilar karakter nasional. Selain itu, nilai kejujuran merupakan bagian dari 16 moral dasar yang penting untuk diajarkan pada siswa, diantaranya (1) kepedulian dan empati, (2) kerjasama, (3) berani, (4) keteguhan hati dan komitmen, (5) adil, (6) suka menolong, (7) kejujuran dan integritas, (8) humor, (9) mandiri dan percaya diri, (10) loyalitas, (11) sabar, (12) rasa bangga, (13) banyak akal, (14) sikap respek, (15) tanggung jawab, (16) toleransi. Diharapkan tidak hanya guru dan siswa paham tapi juga konsisten, terarah, dan berkesinambungan agar memberikan perubahan yang positif. [Putri Diyanti_Humas]
Share It On: